Samarinda (ANTARA) - Sebanyak 25 orang pemuda disabilitas Kaltim mengikuti pelatihan keterampilan berwirausaha yang diselenggarakan Dispora Kaltim, di Samarinda, Selasa (23/6).
Pesertanya terdiri dari Teman Tuli sebanyak 10 orang untuk pelatihan batik tulis, pelatihan batik cap bagi 10 pemuda disablitas Tuna Daksa, serta pelatihan musik dan olah vokal bagi 5 Pemuda Disabilitas Tuna Netra.
"Pada prinsipnya pemuda disabiltas tidak perlu dikasihani, yang mereka butuhkan adalah kesempatan, akses, fasilitas untuk bergabung berkumpul dalam satu wadah, menuangkan kreatifitas, menghasilkan karya-karya luar biasa sekaligus sebagai pembuktian bahwa mereka pun bisa produktif, " ujar Kepala Dispora Kaltim, Muhammad Syirajudin saat membuka pelatihan kewirausahaan pemula pemuda disabilitas.
Syirajudin menggunakan bahasa isyarat yang telah dipelajarinya melalui program Jumpa Dahsyat (Jum'at Menyapa dengan bahasa isyarat) Dispora Kaltim.
Pada era globalisasi ini, pemuda menjadi faktor kunci pembangunan suatu bangsa, untuk itu peningkatan dan pengembangan SDM pemuda menjadi sangat penting dalam upaya mewujudkan keberhasilan pembangunan.
Tidak terkecuali para pemuda disabilitas perlu mendapat kesempatan meningkatkan keterampilannya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Iyat ini mengatakan bahwa program kewirausahaan pemuda merupakan program prioritas dalam rencana strategis Dispora Kaltim tahun 2018-2023.
Ini sebagai dukungan terhadap misi Gubernur dan Wakil Gubernur yang pertama yaitu berdaulat dalam pembangunan SDM yang berakhlak mulia dan berdayasaing terutama perempuan, pemuda dan disabilitas.
Untuk itu dia sangat mendukung kegiatan ini seraya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan dan rasa percaya diri bagi para peserta perlatihan.
"Semoga kedepannya pemberdayaan dan pengembangan pemuda penyandang disabilitas akan lebih baik. Untuk itu kepada para peserta, saya mengingatkan untuk bersunguh-sungguh mengikuti pelatihan ini dan tak berhenti sampai di pelatihan ini saja namun dapat berkelanjutan, bahkan kalau perlu kalian semua akan menjadi wirausahawan baru dengan keterampilan yang didapat kali ini," harapnya.
Kegiatan ini juga sejalan dengan kebijakan Presiden Jokowi yang dalam perencanaan dan penganggaran didasarkan pada paradigma baru pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas sesuai UU No.19/2011 tentang Konvensi mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas yang dapat menghilangkan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas.
Kemudian inklusivitas program diberbagai sektor dapat meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas dalam pembangunan.
Terakhir, Kadispora mengingatkan kepada panitia penyelenggara, narasumber dan peserta agar mentaati protokol kesehatan yang telah ditentukan.
Panitia juga telah membagikan masker untuk keperluan seluruh peserta selama pelatihan, dan seluruh peserta menginap hingga pelatihan berakhir.
"Saya lihat para peserta dalam ruangan hanya 10 orang ditambah panitia dan narasumber maksimal hanya 10 orang, tentu ini sudah sesuai protokol yang ada tak melebihi 20 orang dalam satu ruangan. Tak hanya itu, protokol lainnya tolong ditaati seperti menggunakan masker, mencuci tangan serta menjaga jarak juga harus dipatuhi demi keselamatan kita bersama,"tutupnya.
Ketua Panitia, Nova Fachlevie dalam laporannya menyampaikan kegiatan pelatihan kewirausahaan pemula pemuda disabilitas terbagi dalam 3 (tiga) kelas yakni pelatihan batik tulis untuk pemuda disabilitas Teman Tuli sebanyak 10 orang, pelatihan batik cap bagi 10 pemuda disablitas Tuna Daksa, serta yang terakhir pelatihan musik dan olah vokal bagi 5 Pemuda Disabilitas Tuna Netra.
Untuk pelatihan batik tulis akan berlangsung selama 3 hari ke depan hingga 25 Juni 2020 dengan narasumber dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Atiiqna Smart, sementara pelatihan batik cap serta pelatihan musik dan vokal baru akan dilaksanakan bertahap di Bulan Juli mendatang.
Khusus untuk pelatihan Batik tulis, peserta akan didampingi Juru Bahasa Isyarat Indonesia untuk menerjemahkan setiap bahan pelatihan yang disampaikan narasumber.
Hadir pada acara pembukaan diantaranya Kabid Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, Hardina Muriyani, Sekretaris PPDI Kaltim, Syawal rianto, Ketua Forum Pemuda Disabilitas Kreatif (FPDK) Kaltim, Yulia serta Ketua Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) Kaltim, M Ali Irfani.