Kutai Kartanegara (ANTARA) - Sebanyak 245 akseptor di Desa Karang Tunggal Kecamatan Tenggarong Seberang,Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mendapatkan pelayanan KB gratis dari BKKBN PerwakilanProvinsi Kaltim bekerjasama dengan TP PKK kabupaten dan petugas medis.
“Sebanyak 245 akseptor yang dilayani terdiri dari akseptor lama dan akseptor baru,”kata Kabid Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB KR) BKKBN Kaltim,Sudibyo, di Tenggarong Seberang,Senin (16/3).
Akseptor lama artinya mereka sudah menggunakan kontrasepsi ,namun karena jangka waktu penggunaannya sudah habis , sehingga mereka meminta kembali untuk dipasang alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD dan implan.
Hal itu diharapkan untuk menghindari adanya drop out yakni mereka sudah menjadi akseptor KB kemudian tidak menggunakan kontrasepsi lagi karena tidak mendapatkan pelayanan. Sedangkan untuk akseptor baru diharapkan dapat mengatur jarak kelahiran.
Karena katanya ber KB bukan untuk melarang orang mempunyai anak, tetapi bagaimana mengatur jarang kelahiran serta menjaga kesehatan ibu itu sendiri dan menjadikan keluarga berkualitas yang terpenuhi kebutuhan sandang,pangan, kesehatan dan pendidikan anak.
“Masyarakat Desa Karang Tunggal dan desa sekitarnya ,Kecamatan Tenggarong Seberang cukup antusias dengan adanya pelayanan KB gratis,sebab dinilai sangat membantu mereka baik dari segi waktu,jarak serta biaya,” kata Sudibyo.
Dia menjelaskan dari 245 akseptor tersebut sebelumnya sebanyak 60 akseptor terlebih dulu mendapatkan pelayanan KB gratis sebagai praktik langsung mahasiswa kedokteran Universitas Mulawarman yang bekerjasama dengan BKKBN Kaltim.
Dikemukakannya bahwa pelayanan KB gratis dilaksanakan di Desa Karang Tunggal adalah kegiatan Bhakti Sosial (Baksos) BKKBN Kaltim yang dirangkai dengan kegiatan pelantikan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kecamatan Tenggarong Seberang.
Selain itu pelayanan KB gratis tersebut berdasarkan permintaan warga setempat melalui PLKB dan jumlahnya cukup banyak .
Lanjut Sudibyo pelayanan KB gratis dari BKKBN sebenarnya ditiap kabupaten/kota mendapatkan kouta yang sama yakni sebanyak tiga kali pelayanan mobile, berdasarkan permintaan dari pengelola KB masing-masing kabupaten/kota.
“Paling tidak di daerah-daerah yang akses pelayanannya cukup jauh , sehingga BKKBN berupaya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan untuk di daerah perkotaan yakni di daerah padat penduduk, miskin dan kumuh, tutur Sudibyo.