Balikpapan (ANTARA) - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi meresmikan Ekowisata Mangrove Kariangau di RT 01-02, Jalan Srikandi, Kariangau Ujung, Kariangau, Balikpapan Barat, Minggu.
Ekowisata Mangrove Kariangau ini dilengkapi fasilitas berupa restoran kecil di bangunan yang dibuat seperti kapal pinisi di tepi jembatan panjang kayu ulin, lebih kurang 200 meter dari ujung Jalan Srikandi ke arah laut.
Restoran ini menyajikan menu makanan dari hasil laut seperti ikan bakar, kepiting, dan minuman khas Sulawesi Selatan seperti sarabba.
Pengelolanya adalah masyarakat setempat dengan didampingi Depot LPG Pertamina MOR VI dan Econatural Society. Jalan terdekat ke restoran yang sejatinya di muara sungai ini adalah dengan naik perahu cepat atau klotok dari Pelabuhan di Kampung Baru Tengah bila dari kota.
"Besar harapan kami Ekowisata Mangrove ini bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di sini,” kata Wali Kota Rizal.
"Selain menjadi nelayan, juga mengembangkan pariwisata memanfaatkan alam bagus, mangrove bagus, dan suasana yang nyaman ini,” lanjut Wali Kota Rizal.
Wali Kota Rizal juga berpesan agar masyarakat terus aktif menjaga kelestarian mangrove di wilayah tersebut. Wali Kota menjelaskan, selain melindungi lingkungan, mangrove juga sumber pakan untuk kepiting yang dibudidayakan.
Masyarakat memang membuat keramba kepiting dengan jala apung di tepi hutan mangrove, tak jauh dari restoran. Wali Kota menyempatkan diri menebar bibit kepiting dan menyerahkan bibit mangrove yang akan ditanam di kawasan itu untuk menambah kelestarian.
Kepiting dari keramba, antara lain dijual sebagai makanan jadi di restoran pinisi tersebut.
“Agar masakannya mantap rasanya, kami juga bantu dengan pelatihan mengolah makanan itu,” kata Kepala Operasi Depot LPG Pertamina Ali Akbar.
Dengan demikian, kata Ali, tidak hanya para lelaki yang menerima manfaat dari program tanggung jawab sosial Depot LPG tersebut, tapi jua para perempuan.
Para lelaki yang pekerjaannya nelayan bergabung di dalam Kelompok Nelayan Semangat Baru, para perempuan membuat kelompok Kariangau Lestari.
Menurut Ali, dengan pendampingan yang dilakukan Econatural Society, masyarakat dilibatkan dalam seluruh tahapan kegiatan, yaitu mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Wujudnya antara lain pembangunan keramba dan rumah makan tersebut dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat Kariangau.
“Kami ingin tumbuh rasa memiliki dan menjaga agar nanti maksimal hasilnya,” kata Ali.