Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, memastikan Pelabuhan Somber akan kembali beroperasi pada Juni 2018, setelah sekitar 12 tahun atau sejak 2006 tidak difungsikan lagi.
Pelaksana Tugas Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud di Balikpapan, Senin, mengatakan, pemkot segera menyelesaikan pembayaran sewa dan pembelian lahan pelabuhan tersebut kepada ahli waris Daeng Toba, Sumaria.
"Dengan demikian, Pelabuhan Somber insyaallah bulan Juni ini bisa digunakan kembali. Kemarin pihak bersangkutan yaitu ahli waris sudah kami temui dan menyampaikan perkembangannya. Sekarang tinggal administrasinya lagi," katanya.
Setelah itu, lahan pelabuhan itu akan resmi menjadi milik Pemerintah Kota Balikpapan.
Penyelesaian perpindahan kepemilikan lahan pelabuhan tersebut bisa selesai sepenuhnya, setelah pada 2018 ini Pemerintah Kota Balikpapan mengalokasikan masing-masing Rp1,8 miliar untuk ganti rugi lahan dan Rp1 miliar untuk pembenahan infrastruktur pelabuhan.
Pelabuhan Somber menempati lahan seluas 2,6 hektare di ujung kanal Somber atau biasa disebut Sungai Somber, bagian dari Teluk Balikpapan yang menjorok jauh ke daratan dan membentuk ekosistem mangrove. Selain dermaga, ada juga lahan parkir yang pada masa kejayaannya dikelilingi oleh berbagai tempat usaha milik masyarkat.
"Apalagi pelabuhan ini juga dulu dipakai sebagai pelabuhan ferry, tempat bis antarkota antarprovinsi, bis ke Banjarmasin dari Samarinda atau Balikpapan menyeberang Balikpapan-Penajam-Balikpapan," tutur Ketua RT 1 Batu Ampar Marsito Sugiarto, rukun tetangga yang membawahkan lahan tersebut.
Sekarang pelabuhan ferry ikut pindah ke Pelabuhan Kariangau, yang mengikuti jalan kota melingkar sejauh 15 km. Sebagai pelabuhan penyeberang, Pelabuhan Somber saat itu dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP).
Pelabuhan Somber akan digunakan sebagai bongkar muat kapal pengangkut sembako alternatif, selain dilakukan di Pelabuhan Semayang. Pelabuhan Somber akan membantu kepadatan bongkar muat di Semayang.
"Jadi mempercepat bongkar muat, mengurangi dwelling time agar semua bisa cepat," kata Rahmad Mas'ud.
Bongkar muat yang cepat itu diharapkan juga akan mempercepat proses distribusi barang ke pasar dan pada akhirnya cepat juga sampai kepada konsumen dengan harga yang lebih murah.
Pelabuhan Semayang dengan kondisinya yang sangat strategis di Teluk Balikpapan, sementara ini juga pelabuhan bagi kapal-kapal penumpang dan pelabuhan militer, selain masih melayani bongkar muat barang dengan peti kemas.
Saat ini, perlahan bongkar muat peti kemas sudah dipindahkan ke Terminal Kariangau, lebih ke hulu lagi di Teluk Balikpapan. Pelabuhan militer atau Pangkalan TNI-AL akan selesai dalam beberapa tahun mendatang dan berlokasi di mulut Teluk Balikpapan. (*)
Pelabuhan Somber Balikpapan beroperasi kembali pada Juni
Selasa, 29 Mei 2018 4:43 WIB