Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Lelik Avidah, pasien komplikasi pascaoperasi caesar dan operasi perlengketan usus pada kandung kemih, akhirnya meninggal dunia setelah selama hampir lima bulan sempat berjuang untuk bertahan hidup.
"Istri saya sudah meninggal dunia pagi hari ini (4/11), saya berencana membawa pulang jenasah istri ke Trenggalek (Jawa Timur). Saya menghubungi Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kota Bontang tetapi dikatakan tidak bisa menanggung biaya pemulangan jenazah ke Jawa," kata suami Lelik Avidah, Mustofa, di Samarinda, Jumat.
Dijelaskan Mustofa, bahwa Jamkesda hanya akan membiayai pemulangan jenazah ke Kota Bontang saja, tetapi tidak membiayai pemulangan jenazah ke Jawa.
Sementara itu, Ketua Badan Amil Zakat Daerah Kota Bontang Kadir Tappa, senada dengan Jamkesda, tidak bisa membantu biaya pemulangan jenazah ke Jawa kecuali jika jenazah dikubur di Bontang maka Bazda bisa fasilitasi biayanya.
Mustofa lantas berkoordinasi dengan keluarga akhirnya berhasil berangkat ke Jawa membawa jenazah sang istri melalui pesawat Batavia melalui penerbangan dari Balikpapan ke Surabaya pada pukul 15.00 Wita.
"Alhamdulillah ditalangi keluarga di Tengarong, kami sudah dapat tiket satu paket mulai ambulans dari RS AW Sjahranie Samarinda, Bandara Sepinggan Balikpapan menuju Bandara Juanda Surabaya hingga ambulan ke Trengalek total Rp25 juta," kata Mustofa yang mengatakan berangkat dari Samarinda pukul 14.00 Wita.
Kondisi terakhir Lelik pada 25 Oktober lalu, sudah mulai membaik yang ditandai berkurangnya cairan yang keluar dari bekas operasi caesar dan dilanjutkan perlengketan usus.
Operasi menyisakan luka menganga di perut dan sempat mengalami pembusukan di sekujur badan sebelah kanan sekitar dada, perut dan paha dengan masih sering menggigil, badan kurus, tangan dan kaki lemas tidak bertenaga.
Lelik awalnya melahirkan dengan caesar pada 13 Juni 2011 karena kondisi bayi sungsang, telah mengalami tiga kali operasi di RSUD Taman Husada Kota Bontang dan di RSUD AW Sjahranie tiga kali operasi perawatan atas komplikasi yang dialami sebelumnya.
Lelik menjalani perawatan di rumah sakit selama hampir lima bulan dan telah menghabiskan dana ratusan juta rupiah. Lelik sebenarnya akan dioperasi lagi, tapi belum dijadwalnya menunggu kondisi stabil.
Saat perawatan dia menempati ruang salah satu bangsal Khemoterapi RSUD A.W. Sjahranie Samarinda sebagai rumah sakit rujukan dari program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kota Bontang.
Jamkesda menjamin biaya pengobatan Lelik setelah sang suami dipaksa mengundurkan diri dari tempatnya bekerja sub kontraktor perusahaan batubara di Kutai Timur sehingga tidak lagi mendapat jaminan kesehatan.
Mustofa tak lupa berterima kasih atas kepedulian yang diterimanya dari berbagai pihak untuk meringankan beban seperti Bazda Kota Bontang, Baitul Mall Pupuk Kaltim, mantan teman-teman PT Gading dan terutama Jamkesda Pemkot Bontang.
Sementara sang bayi saat ini telah dirawat ibu mertua di Trenggalek. Sebulan pasca penguburan istrinya, Mustofa menuturkan akan ke Bontang, untuk meminta pertanggungjawaban kepada pihak terkait atas dugaan kelalaian yang terjadi, sehingga istrinya mengalami komplikasi dan berakhir meninggal dunia.(*)
Lelik Avida Pasien Komplikasi Akhirnya Meninggal Dunia
Jumat, 4 November 2011 15:16 WIB