Samarinda (Antaranews Kaltim) - Sebanyak 22 Mahasiswa Pecinta Flora dan Fauna (Maplofa) Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur, belajar merestorasi bagian hulu Sungai Karang Mumus, dengan harapan bantarannya hijau dan sungainya bersih.
"Beberapa hal yang kami lakukan dalam dua hari ini antara lain memungut sampah dari sungai, menanam pohon khas sungai di bibir sungai, dan memasuki papan untuk jalur hijau di bantaran sungai," ujar Koordinator Giat Sungai Maplofa Fahutan Unmul Delta Amara Juliet di Samarinda, Kamis.
Ia mengatakan, kegiatan ini untuk mendukung Komunitas Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) sebagai bentuk kepedulian terhadap komunitas yang sama-sama mencintai lingkungan.
Maksud sejumlah kegiatan yang dilakukan antara lain dalam menanam pohon di bantaran SKM untuk menciptakan suasana teduh di bantarannya sehingga membuat orang merasa nyaman ketika ingin memancing maupun menikmati suasana tepi sungai.
Kemudian, ingin membuat bantaran SKM tidak mudah erosi karena disanggah oleh akar pohon yang kelak diyakini tumbuh kokoh karena mereka akan merawatnya, seperti yang sekarang dilakukan juga sekaligus merawat pohon yang beberapa bulan lalu mereka tanam.
Ia menambahkan, penanaman pohon di bantaran sungai juga untuk menjaga keberlangsungan kehidupan berbagai spesies ikan di sepanjang SKM, karena pohon yang ditanam itu suatu saat akan berbuah dan ketika buahnya jatuh ke sungai akan menjadi makanan alami bagi ikan spesies SKM.
"Apabila ikan terus berkembang biak, maka mengundang perputaran ekonomi bagi nelayan yang sampai saat ini masih mencari ikan di SKM, termasuk bagi masyarakat yang sampai saat ini juga masih gemar memancing di SKM, sehingga hasil memancing mereka akan lebih banyak ketimbang saat ini," ujarnya.
Tanaman spesies sungai yang ditanam juga diharapkan bisa mengembalikan habitat monyet dan bekantan yang saat ini masih ada beberapa kelompok terlihat di bagian hulu SKM.
"Keberadaan buah yang menjadi makanan habitat ini, maka suatu saat mereka akan kembali," tambahnya.
Sedangkan terkait kegiatan memungut sampah dari SKM, lanjut Delta, hal ini dimaksudkan mendidik masyarakat bahwa sungai bukanlah tempat pembuangan sampah dan limbah.
Dengan adanya sejumlah mahasiswa dan anggota GMSS-SKM yang kerap mengangkat sampah dari sungai, diharapkan warga menjadi malu dan sadar untuk tidak lagi membuang sampah ke sungai.
"Sedangkan papan jalur hijau yang dipasang teman-teman di bantaran sungai untuk mengingatkan masyarakat bahwa daerah aliran sungai merupakan jalur hijau, sehingga beberapa meter dari bibir sungai tidak boleh diganggu, termasuk tidak boleh dijadikan area perkebunan, didirikan bangunan, maupun sebagai peruntukan lain," ucap Delta.(*)
Maplofa Unmul Samarinda belajar merestorasi sungai
Kamis, 10 Mei 2018 21:01 WIB