Barong Tongkok (ANTARA Kaltim) - Wisata berbasis air dan taman di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, menjadi alternatif pertama bagi warga setempat untuk berkunjung guna menyegarkan mata dan pikiran karena masih minimnya tempat wisata di daerah ini.
"Jika banyak hari libur dan hari besar, jumlah pengunjung yang menikmati tempat wisata wahana air ini ada 1.000 orang per bulan dengan tiket masuk cukup murah karena hanya Rp15.000 per orang," ujar Staf Pengelola Sidodadi Water Park Kutai Barat Lalu Sofyan di Barong Tongkok, Minggu.
Jika dikalikan dengan harga tiket yang senilai Rp15.000 per kepala (kecuali anak usia 1 tahun ke bawah, gratis) kali dengan 1.000 orang, maka penghasilannya mencapai Rp15 juta. Namun penghasilan ini harus dipotong pajak sebesar 15 persen atau senilai Rp2,25 juta.
Menurut Lalu Sofyan, taman wisata tempat ia bekerja ini merupakan satu-satunya objek wisata air di Kutai Barat yang dilengkapi dengan `water boom`, karena di tempat lain memang ada juga kolam renang tapi belum ada water boom.
Mungkin alasan tambahan fasilitas inilah yang kemudian mampu menarik pengunjung dari berbagai kecamatan di Kutai Barat, seperti yang lumayan jauh adalah pengunjung dari Desa Resak, Kecamatan Bongan yang jarak tempuh menggunakan kendaraan jalan darat mencapai empat jam.
Sidodadi Water Park ini memiliki tiga kolom renang yang terdiri satu kolom renang untuk anak-anak dengan kedalaman 50 cm, kolam renang untuk remaja dengan ukuran 90 cm, dan kolam renang untuk dewasa dengan ukuran 160 cm.
Masing-masing kolam memiliki tempat seluncur (water slide) dengan jumlah total enam unit, terdiri atas dua water slide untuk dewasa dan remaja, kemudian ada empat water slide untuk anak-anak dan ada dua water boom.
Di lokasi ini juga terdapat taman bermain untuk anak yang dilengkapi dengan aneka patung binatang sebagai daya tarik bagi anak-anak seperti patung gajah, dinosaurus, kuda, sapi, penyu, dan berbagai patung binatang lain.
Patung-patung ini terlindungi oleh sejumlah pohon besar sehingga siapapun yang bermain di lokasi ini akan terlindungi dari terik mentari.
"Tempat ini juga sering dijadikan wahana outbond dari berbagai sekolah di Kutai Barat, ada pula dari organisasi pemerintahan daerah, perusahaan, dan berbagai lembaga karena suasananya memang mendukung sebagai tempat rekreasi sekaligus edukasi," ucap Sofyan. (*)
Wisata Air Jadi Alternatif Warga Kutai Barat
Minggu, 22 Oktober 2017 15:57 WIB