Samarinda (ANTARA Kaltim) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur mengimbau
masyarakat berhati-hati saat menukar uang pecahan baru di pinggir jalan,
terutama terkait kemungkinan beredarnya uang palsu.
"Alasan pertama adalah dikhawatirkan adanya uang palsu, alasan
lainnya adalah karena Majelis Ulama Indonesia sudah mengeluarkan fatwa
bahwa menukar uang dengan imbalan tertentu adalah haram hukumnya," ujar
Kepala BI Perwakilan Kaltim Muhammad Nur di Samarinda, Selasa.
Ia mengatakan BI sudah beberapa kali mengeluarkan imbauan kepada
masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media massa, agar tidak
menukarkan uang di pinggir jalan karena berbagai alasan tersebut.
Bagi warga Kaltim yang ingin mendapatkan uang pecahan baru baik
cetakan lama maupun cetakan tahun 2016, BI telah menjalin kerja sama
dengan sejumlah bank dengan menggelar kas keliling untuk melayani
penukaran secara gratis.
Total uang baru yang disiapkan BI Kaltim untuk disebarkan kepada
perbankan di kabupaten/kota dan kas titipan di tiga daerah, khusus
selama Ramadhan ini nilainya mencapai Rp3,1 triliun.
Nilai sebesar itu mengalami peningkatan 28 persen ketimbang uang
pecahan baru pada Lebaran 2016 yang disiapkan dengan nilai Rp2,7
triliun.
"Uang baru yang mencapai Rp3,1 triliun tahun ini tidak termasuk uang
baru pecahan kecil yang disiapkan oleh BI KPw Balikpapan, karena BI
Balikkapan khusus melayani tiga daerah di Kaltim, yakni Balikpapan,
Penajam Paser Utara, dan Paser," ujarnya.
Mengingat banyaknya uang pecahan kecil yang disiapkan BI untuk
melayani masyarakat, Nur meminta masyarakat yang membutuhkan bisa
menukar uang secara gratis ke semua perbankan di Kaltim atau menukar di
kas keliling yang digelar 15 kali di tempat keramaian di Kota Samarinda.
Disinggung mengenai adanya oknum yang sampai beberapa kali menukar
uang di kas keliling atau bank untuk dijual di pinggir jalan sehingga
warga lain tidak kebagian, ia mengaku belum bisa mengambil tindakan
karena harus koordinasi dulu dengan pihak terkait.
"Dalam menindak oknum seperti ini, kami perlu koordinasi dulu dengan
pihak terkait, termasuk koordinasi dengan pihak keamanan supaya
kejadian ini tidak terus menerus memberikan rasa tidak nyaman kepada
warga yang ingin mendapat uang baru," ujar Nur. (*)
Masyarakat Diimbau Hati-Hati Tukar Uang Pinggir Jalan
Selasa, 20 Juni 2017 20:35 WIB