Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menilai peluang
harga BBM naik pada 2017 masih "50:50" alias imbang, mengingat masih ada
kemungkinan pelemahan permintaan atas BBM itu sendiri pada tahun depan.
"Secara total di 2017 saya rasa masih dianggap imbang dari sisi
harga minyak sesuai asumsi kita di 45 dolar AS per barel, karena
nampaknya dengan perkembangan sekarang," ujar Mulyani, saat menjadi
pembicara dalam acara "Sarasehan 100 Ahli Ekonomi Indonesia", di
Jakarta, Selasa.
Namun, kata dia, dilihat dari prospek permintaan tidak ada kenaikan,
kemungkinan saja penguatan dari harga BBM itu akan terpengaruh atau
dilemahkan dengan permintaan yang melemah juga. Dengan demikian juga dia
tidak bisa bertahan lama dalam posisi yang terlalu tinggi.
Menurut Mulyani, dari sisi permintaan, tidak boleh dilupakan apa
yang terjadi di Eropa dengan Brexit-nya, referendum Italia, serta pemilu
yang akan dilakukan di Prancis, Jerman, serta Belanda. Hal-hal itu
dinilai akan memberikan pengaruh terhadap proyeksi pemulihan ekonomi di
Eropa.
Sementara itu, di Amerika Serikat sendiri, seluruh dunia akan
memberikan perhatian terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat
terpilih, Donald Trump, dalam menstimulasi permintaan.
"Dari sisi apakah proyeksi komitmen dari OPEC sebagai produsen
minyak terbesar secara terorganisasi, maupun dari sisi permintaan masih
sangat berbaur dari sisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang
kemudian turunannya adalah pemintaan terhadap minyak. Saya melihat bahwa
itu kans-nya masih 50:50 dari sisi kenaikan harga minyak yang terlalu
tinggi," kata Mulyani.
Pada akhir November lalu, OPEC sepakat menurunkan produksi sebesar
1,2 juta barel per hari menjadi 32,5 juta barel per hari, efektif mulai 1
Januari selama enam bulan.
Indonesia sendiri memutuskan untuk membekukan sementara keanggotaaan
OPEC karena keputusan OPEC tersebut karena dinilai tidak sejalan dengan
kepentingan nasional Indonesia.
Indonesia diminta memotong sekitar lima persen dari produksinya atau
sekitar 37.000 barel minyak sehari, padahal kebutuhan penerimaan negara
masih besar terutama dari migas. (*)
Peluang Harga BBM Naik pada 2017 masih "50:50"
Selasa, 6 Desember 2016 15:30 WIB