Ponorogo (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa penerapan day school full (sekolah sehari penuh) akan dicoba di beberapa provinsi
dan untuk sekolah-sekolah yang memang sudah siap.
"Masih dimatangkan Mendikbud tetapi masih dicoba di satu, dua, tiga
provinsi, terutama yang berada di kota dan sekolah yang siap," kata
Presiden di Ponorogo, Senin.
Presiden mengatakan pemerintah tidak akan memaksakan program full day school diterapkan secara nasional.
Full day school ini, kata Jokowi, bertujuan untuk meningkatkan etika dan nilai sopan santun pada siswa-siswi SD dan SMP.
"Kita ingin benar-benar etika, sopan santun, betul diterapkan di
dalam ektrakurikuler maupun dalam kurikulumnya sendiri," kata Presiden.
Saat berbicara dalam peringatan 90 Tahun Pondok Gontor, Presiden
mengeluhkan mulai hilangnya identitas, karekter, dan nilai-nilai
ke-Indonesian, seperti sopan santun, optimisme, kerja keras, saling
menghormati serta nilai-nilai Islami.
"Kalau kita lihat di media sosial, Twitter, Instagram,
komentar-komentar di media online, saling menghujat, merendahkan orang
lain, saling mengolok. Apakah itu nilai Islami Indonesia," kata Jokowi.
Presiden meminta nilai-nilai itulah yang harus menjadi perhatian khusus semua pihak, utamanya dari kyai dari Pondok Gontor.
Jokowi mengungkapkan sikap saling menjelekkan, mencela, meredahkan,
menghina, mengolok tidak terlihat pada 40-50 tahun lalu.
"Bapak ibu silahkan melihat medsos kita, begitu nilai-nilai yang
saya sampaikan tadi kelihatanya sudah mulai hilang. Dan kita belum kita
bicara nilai-nilai kerja keras, otpmismisme, perjungan," katanya.
Presiden mengungkapkan rasa kesedihannya terhadap perilaku anak
bangsa yang sering tercermin dalam media sosial dan komentar berita
online.
"Baca komentar-komentar, sedih, kalau kita buka, saling hujat
disitu, saling memaki-maki. Saya yakin bukan nilai-nilai kita, ada
nilai-nilai yang tidak sadar masuk menginfiltrasi kita dan itulah yang
akan hilangkan karakter kita, identitas dan jati diri kita sebagai
bangsa Indonesia," kata Presiden.
Untuk itu, kata Presiden, dirinya telah memerintahkan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan agar prosentaasi pendidikan SMP dan SD
diberikan lebih tinggi utuk pendidikan etika, budi perketi, dan sopan
santun.
"Kemarin sudah disampaikan full day school dan akan dicoba di
beberapa provinsi untuk menambakan hal-hal nilai. Tanpa itu identitas
kita akan hilang," jelasnya. (*)
Pemerintah Tidak Paksakan Full Day School secara Nasional
Senin, 19 September 2016 18:09 WIB