Balikpapan (ANTARA) - Pemerintah Kota Balikpapan tidak akan memberi rekomendasi untuk penambahan agen bahan bakar gas bersubsidi LPG 3 kg selama sisa tahun 2025. Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari pengendalian distribusi dan penguatan pengawasan agar penyaluran bahan bakar tersebut tetap sesuai sasaran.
Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan, Haemusri Umar, menyampaikan bahwa fokus utama saat ini adalah pembinaan pangkalan dan pengawasan rutin terhadap distribusi yang sudah berjalan. Menurutnya, sistem yang ada perlu dijaga agar tidak terjadi penyimpangan di lapangan.
“Maka yang kami dorong justru penambahan pangkalan agar distribusi LPG 3 kg ini lebih merata,” jelas ujar Haemusri di Balikpapan, Senin.
Ia menambahkan, keputusan untuk tidak menambah agen juga mempertimbangkan hasil evaluasi bersama Pertamina. Berdasarkan pemetaan kebutuhan dan kondisi pasar, jumlah agen yang ada dinilai masih cukup untuk melayani seluruh wilayah kota.
Dikemukakannya bahwa per November 2025, tercatat 11 agen resmi mendistribusikan LPG subsidi 3 Kg di Balikpapan. Mereka didukung oleh sekitar 672 pangkalan yang tersebar di tingkat kelurahan hingga RT. Pemerintah bersama Pertamina terus melakukan pemetaan wilayah untuk memastikan pangkalan aktif melayani warga sesuai data penerima.
Menurutnya, menjelang akhir tahun seperti sekarang, Dinas Perdagangan bersama tim gabungan dari Pertamina meningkatkan intensitas pengawasan. Langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi potensi kelangkaan dan mencegah praktik penimbunan maupun penjualan di luar wilayah izin.
"Pemerintah juga memperketat larangan penjualan tabung subsidi kepada pengecer tidak resmi. Tujuannya agar distribusi tetap mengarah kepada rumah tangga berpenghasilan rendah dan pelaku usaha mikro sesuai ketentuan," kata Haemusri .
Ia juga mengimbau masyarakat untuk membeli LPG 3 Kg di pangkalan resmi sesuai domisili dan tidak melakukan pembelian berlebihan.
"Langkah ini diharapkan menjaga stabilitas pasokan dan memastikan distribusi energi subsidi berlangsung adil dan berkelanjutan," katanya.
Haemusri menambahkan kuota LPG 3 kg subsidi untuk Balikpapan pada saat ini masih menggunakan kuota tahun 2024, yaitu 19.000 metrik ton. Pemkot dan DPRD Balikpapan telah mengusulkan penambahan kuota menjadi 30.000 metrik ton, namun hingga November 2025 realisasi tambahan belum disetujui oleh pemerintah pusat. (Adv)
