Balikpapan (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Irjen Pol Endar Priantoro menegaskan bahwa Polri harus terus memperkuat kehadirannya di tengah masyarakat dengan pendekatan yang lebih humanis, responsif, dan berpihak pada kepentingan rakyat.
“Semoga di usia ke-79 ini, kita dapat terus optimal dalam menjamin situasi kamtibmas serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di Kaltim yang kita cintai ini,” ucap Irjen Pol Endar di Mapolda Kaltim, Selasa (1/7).
Ia menyampaikan bahwa peringatan Hari Bhayangkara bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi merupakan momentum penting untuk refleksi dan evaluasi terhadap kinerja kepolisian dalam menjawab harapan masyarakat dan tantangan keamanan ke depan.
“Ini saatnya kita menengok ke belakang, mengenang jasa para pahlawan dan anggota Polri yang gugur dalam tugas. Semoga mereka diberikan tempat yang mulia oleh Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang,” tuturnya.
Dalam amanatnya, Endar juga mengulas perjalanan panjang Korps Bhayangkara sejak resmi dibentuk pada 1 Juli 1946. Polri telah melalui berbagai tantangan, mulai dari gangguan keamanan hingga pemberontakan yang mengancam stabilitas nasional pada masa awal kemerdekaan.
“Masa awal Polri telah menunjukkan perannya dalam menghadapi gangguan keamanan dan pemberontakan yang mengancam stabilitas negara,” katanya.
Ia menyebutkan hingga kini Polri terus bertransformasi menjadi institusi yang profesional, modern, dan presisi, sesuai dengan harapan masyarakat dan arah reformasi kelembagaan.
Lebih lanjut, Endar menyoroti tema peringatan tahun ini, yakni Polri untuk Masyarakat, dalam hal ini ia menekankan bahwa tema tersebut bukan sekadar slogan, tetapi merupakan cerminan komitmen Polri untuk lebih dekat dengan rakyat.
“Melalui tema ini, kami telah menggelar berbagai kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat, seperti bakti sosial, bakti kesehatan, bakti religi, serta kegiatan olahraga,” ujarnya.
Ia menegaskan pendekatan Polri tidak boleh hanya mengedepankan penegakan hukum, tetapi juga harus menjangkau aspek sosial, kemanusiaan, dan pelayanan yang adil dan transparan.
“Polri harus tampil sebagai mitra masyarakat, bukan sekadar penegak hukum. Kami ingin menunjukkan keberpihakan pada kepentingan rakyat dan memperkuat kepercayaan publik,” ujarnya.
Endar menginstruksikan seluruh personel Polda Kaltim dan jajaran di daerah untuk meningkatkan aksi nyata di lapangan, serta menjadi lebih peka terhadap dinamika sosial yang berkembang.
“Melalui pendekatan yang lebih humanis dan responsif, masyarakat akan benar-benar merasakan kehadiran Polri di tengah-tengah mereka,” tegasnya.
