Paser (ANTARA) - Bupati Kabupaten Paser Fahmi Fadli mengingatkan Bappedalitbang dan Dinas Sosial untuk melakukan koordinasi dan sinergisitas dengan BPS Kabupaten Paser, untuk segera memiliki data orang miskin di daerah setempat berbasis by name by address.
"Dengan adanya data yang akurat, maka prioritas pembangunan ekonomi makro, salah satunya menurunkan jumlah orang miskin dari 25.280 jiwa (8,63 persen) tahun 2024 menjadi 11.900 jiwa (4,15 persen) tahun 2030 dapat dicapai," kata Bupati Fahmi Fadli dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Paser Katsul Wijaya pada rapat koordinasi perkembangan dan rencana kegiatan satu data Kabupaten Paser di Ruang Sadurengas Bupati Paser, Rabu (27/5).
Ia meminta kepada Bappedalitbang dan Dinas Sosial untuk melakukan koordinasi dan sinergisitas dengan BPS serta merumuskan Langkah-langkah strategis penurunan angka kemiskinan tersebut.
"Tentunya hal ini bukan persoalan mudah, apabila kita tidak memiliki data yang akurat, terverifikasi dengan baik maka memberikan kemudahan dalam mengintervensi penurunan angka kemiskinan," katanya.
Ia juga mengajak setiap OPD untuk turut serta berkomitmen mengimplementasikan Satu Data Indonesia. Dibutuhkan kesadaran bahwa data bukan hanya sekadar pelaporan, tetapi merupakan aset strategis daerah. Oleh karena itu, peran wali data, produsen data, dan pembina data menjadi sangat penting dalam menciptakan ekosistem data yang sehat dan berkelanjutan.
"Kebijakan ini menjadi tuntutan yang dibarengi dengan peningkatan kapasitas SDM, infrastruktur teknologi informasi, dan integritas tata kelola data agar kebijakan ini benar-benar membawa dampak nyata dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berbasis bukti (evidence-based policy)," tegasnya. (Adv)