Balikpapan (ANTARA) - Antrean panjang kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Balikpapan mulai berkurang, menyusul langkah percepatan distribusi yang dilakukan PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan.
Berdasarkan pantauan di lapangan pada Selasa siang (20/5), antrean kendaraan di SPBU 6176103 Jalan MT Haryono, SPBU 6476109 di depan Majesty, serta SPBU 6476105 kawasan Kebun Sayur tidak lagi mengular seperti hari-hari sebelumnya.
Aktivitas pengisian BBM berlangsung lebih tertib, dengan petugas kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tampak siaga mengatur laju kendaraan dan memastikan ketertiban pengantre.
Sejumlah warga pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat yang ditemui menyampaikan situasi di SPBU sudah mulai berkurang antrean sejak pagi.
“Tadi pagi sempat antre, tapi tidak lama dan sekarang sudah lancar,” kata Ari, pengemudi ojek daring yang sedang mengisi bahan bakar di SPBU MT Haryono.
Kondisi serupa juga terlihat di SPBU kawasan Kebun Sayur. Antrean yang sebelumnya mengular hingga ke badan jalan kini sudah terurai, bahkan antrean khususnya untuk kendaraan roda dua sudah tidak lagi hingga ke jalan raya.
Penurunan antrean tersebut tidak lepas dari langkah penyesuaian distribusi oleh Pertamina. Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengoperasikan sejumlah SPBU dengan layanan 24 jam untuk mempercepat pemulihan distribusi BBM di wilayah Balikpapan.
“Selain depot kami yang sudah beroperasi penuh, kami juga aktifkan SPBU layanan nonstop untuk mempercepat penyaluran ke masyarakat. Dengan begitu, antrean tidak menumpuk dan ketersediaan BBM bisa dijaga,” ujarnya.
Alexander menyebutkan, SPBU yang ditugaskan melayani selama 24 jam adalah SPBU 6176101 Karang Anyar, SPBU 6176102 Sepinggan, SPBU 6176103 MT Haryono, SPBU 6476105 Kebun Sayur.
Kemudian, SPBU 6476109 Depan Majesty (MT Haryono), SPBU 6476107 Stalkuda, SPBU 6476110 Kilometer 14, SPBU 6476112 Kilometer 4, SPBU 6476127 Karang Jati.
'Serta SPBU 6476118 Batakan, SPBU 6376101 Grand City, SPBU Modular Lapangan Merdeka dan SPBU Modular Jalan Letkol Pol H.M. Asnawi Arbain (BJBJ)," paparnya.
Pertamina juga memastikan bahwa stok BBM tersedia dan distribusi dilakukan secara merata dengan pengawasan langsung di lapangan.
Menurutnya, dengan langkah tersebut Pertamina menargetkan pasokan BBM di Balikpapan segera kembali normal dan masyarakat dapat beraktivitas tanpa hambatan.
Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga juga mengikuti Rapat Dengar Pendapat yang digelar oleh DPRD Balikpapan terkait antrian BBM khususnya jenis Pertamax dan Pertamax Turbo di ruang rapat DPRD Balikpapan.
Dalam RDP itu terdapat tujuh poin berita acara yang ditandatangani oleh 21 anggota DPRD Balikpapan mulai dari ketua, wakil ketua, ketua komisi, sekretaris, hingga anggota komisi, serta Exsecutive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan.
Pertama adalah Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan bertanggung jawab dan menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada seluruh masyarakat Kota Balikpapan melalui media massa, baik cetak maupun daring (online), serta melalui akun media sosial resmi PT Pertamina Patra Niaga, yang juga harus diunggah kembali pada akun media sosial resmi Pemerintah Kota Balikpapan.
Kedua, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan wajib memenuhi kuota kebutuhan BBM di seluruh SPBU Kota Balikpapan sesuai penugasan dari Pemerintah Pusat, dan memastikan bahwa permasalahan ini tidak terulang kembali.
Ketiga, Pemerintah Kota Balikpapan diminta untuk mengusulkan penambahan kuota solar, pertalite, dan gas elpiji 3 kg sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Balikpapan.
Keempat, menambah sarana dan prasarana pendistribusian Pertalite di Kota Balikpapan minimal sebesar 80 persen dari kapasitas yang ada saat ini.
Kelima, Meminta agar SPBU beroperasi selama 24 jam hingga situasi kembali normal. Ke enam melakukan evaluasi terhadap kinerja Public Relations/Humas, Sales Executive, dan Sales Area Manager Kalimantan Timur–Utara PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan.
Dan poin terakhir, apabila PT Pertamina Patra Niaga tidak dapat memenuhi poin nomor 1 sampai dengan 6, maka pihak manajemen PT Pertamina Patra Niaga Area Kalimantan, khususnya yang bertugas di wilayah Balikpapan, siap mengundurkan diri dari jabatannya.