Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur siap menjadikan festival Budaya Internasional bertajuk East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) sebagai kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun.
Sekda Provinsi Katim Sri Wahyuni di Samarinda, Rabu, menjelaskan EBIFF 2024 merupakan ajang pertama di Provinsi Kaltim, yang digelar oleh Pemprov Kaltim.
Sebelumnya, telah digelar di Tenggarong (TIFAF) selama tujuh tahun dan terselenggara atas kerja sama dengan CIOFF (International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts) Indonesia.
“EBIFF akan menjadi festival tahunan Provinsi Kaltim. Tahun depan kita akan membuka diri, memperbanyak partisipan negara luar dan daerah yang akan tampil. Memang banyak hal yang harus disempurnakan dan kami akan perbaiki,” kata Sri Wahyuni pada acara penutupan EBIFF di Stadion Kadrie Oening Samarinda.
Acara penutupan ditandai dengan pemukulan rebana oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni bersama dengan Asisten Pemerintahan dan Kesra Syirajudin, Kepala Dinas Pariwisata Ririn Sari Dewi, perwakilan CIOFF Indonesia Amar Afrizal serta koordinator partisipan delapan negara dan 10 provinsi.
Ajang yang menampilkan beragam seni budaya dunia dan tanah air berlangsung selama kurang lebih lima hari, pada 26-30 Juli 2024 yang dipusatkan di dua lokasi, yaitu Gelora Kadrie Oening dan Creative Hub Samarinda.
Sekda Sri Wahyuni menyampaikan terima kasih dan penghargaan dan sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu lancarnya kegiatan EBIFF 2024.
“Saya melihat masyarakat Kaltim sangat antusias dan dapat menjaga suasana kondusif. Menjadi penonton yang atraktif dan responsif, sehingga mampu memberikan kenyamanan kepada pelaku seni yang tampil,” ucap Sri.
Dalam sebuah festival, ujar Sri, penonton merupakan bagian dari festival itu sendiri. Dan dalam penyelenggaraan yang akan datang, EBIFF 2025, Sri berjanji akan memberikan penonton kenyamanan untuk dapat melihat aksi seni budaya yang ditampilkan partisipan.
“Kebersamaan yang sudah dibangun oleh masyarakat Kaltim, suasana persahabatan akan terus kita jaga, bukan hanya di ajang EBIFF saja, tetapi juga bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat di Bumi Etam,” ujar Sri.
Tidak lupa, Sri Wahyuni mengucapkan terima kasih atas partisipasi dari peserta yang berasal dari berbagai negara dan provinsi di Indonesia yang telah menampilkan pertunjukan seni budaya yang memukau masyarakat Kaltim.
"Terima kasih atas penampilan seni budaya yang luar biasa. Saya yakin budaya akan menyatukan dunia. Dan ini tidak berhenti sampai disini, tetapi kalian bisa mengundang teman-teman kalian ke Kalimantan Timur tahun depan," kata Sri Wahyuni.
Pada acara penutupan EBIFF 2024, seluruh partisipan dari Jepang, Polandia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Mesir, Taiwan, Bulgaria serta provinsi di Indonesia membaur bersama dengan tamu undangan serta masyarakat, menari Jepen bersama di lapangan sepak bola Gelora Kadrie Oening.*