Puskesmas Trauma Center Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, telah membuka pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi (KBKR) sebagai bagian dari proyek prioritas nasional.
"Ini menjadi salah satu sasaran dari enam strategi program pembangunan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi (Bangga Kencana) 2024," kata Ketua Tim Pokja peningkatan cakupan pelayanan KB, perwakilan BKKBN Kaltim Yuliani di Samarinda, Kalimantan Timur, Senin.
Pihaknya membuka pelayanan KBKR untuk semua metode kontrasepsi, baik jangka pendek maupun jangka panjang, dengan target 100 akseptor baru. BKKBN juga memberikan edukasi tentang manfaat KB bagi kesehatan reproduksi, kesejahteraan keluarga, dan pengendalian penduduk.
Menurut Yuliani, Samarinda termasuk dalam wilayah lokasi sasaran pelayanan KBKR di wilayah khusus, karena memiliki angka partisipasi KB (CPR) yang masih di bawah rata-rata provinsi.
Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KBKR di Samarinda, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki tantangan geografis, sosial, dan ekonomi.
"Kami berkolaborasi dengan pemerintah daerah, dinas kesehatan, puskesmas, mitra kerja, organisasi masyarakat, dan lini lapangan seperti penyuluh, kader, Babinsa dari TNI untuk mensukseskan program ini," ujarnya.
Program tersebut juga sejalan dengan tindak lanjut Inpres 72/2021 tentang percepatan penurunan stunting, yang salah satu indikatornya adalah pelayanan KB pascapersalinan, penurunan kehamilan tidak diinginkan, dan penurunan alih metode KB.
Pelayanan KBKR di wilayah khusus juga bertujuan untuk meningkatkan kesertaan pria dalam program KB, serta kemandirian pasangan usia subur dalam ber-KB.
"Kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan KBKR yang disediakan oleh BKKBN dan fasilitas kesehatan, serta menjaga kesehatan reproduksi dan keluarga berencana sebagai investasi masa depan," serunya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi mengapresiasi kerja sama antara Pemkot Samarinda dan BKKBN Kaltim dalam penyelenggaraan program KBKR.
Ia menilai, program ini sangat penting untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, unggul, dan berkualitas di masa depan.
Ia menilai, program ini sangat penting untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, unggul, dan berkualitas di masa depan.
"Ada tiga pilar yang digelorakan BKKBN melalui program Bangga Kencana, yaitu pembangunan keluarga berencana, kependudukan, dan SDM," sebut Rusmadi.
Ia mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada BKKBN Kaltim karena bagaimanapun pembangunan hakikatnya untuk membangun keluarga yang berkualitas.
"Kita harus memberi perhatian kepada upaya untuk bagaimana anak-anak sehat dan cerdas dari pendidikan dan pembinaan keluarga. Ini ujungnya ingin menciptakan masyarakat sejahtera dan bahagia," kata Rusmadi.
Pemkot Samarinda telah meluncurkan beberapa program yang terkait dengan program kesehatan, seperti program pencegahan stunting, program pemberian ASI eksklusif, program imunisasi, dan program gizi seimbang.
Ia berharap, program-program ini dapat berkontribusi dalam mencapai target penurunan stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024, serta mencegah degradasi kecerdasan anak.
Ini adalah waktu yang tepat, karena negara menetapkan 2045 sebagai satu abad Indonesia emas dan maju. Bagi Rusmadi, memanfaatkan waktu saat ini berarti memanfaatkan bonus demografi dengan banyaknya usia produktif.
"Harus memastikan anak-anak kita sehat dan cerdas, produktif, dan justru menjadi aset bagi Indonesia emas," tutur Rusmadi.