Nganjuk (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendapatkan keluhan dari para petani tebu di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengenai sulitnya menjual gula dengan harga tinggi di pabrik gula milik Pemerintah.
Saat kampanye di Nganjuk, Ganjar menjelaskan para petani justru lebih mudah menjual dengan harga tinggi di pabrik gula kepemilikan swasta.
"Ada catatan kritis dari mereka, kalau jual ke PG atau pabrik gula swasta kok lebih bagus, ya, Pak, harganya. Kalau di PG Pemerintah kok mesti sulit," kata Ganjar menirukan ucapan petani di Lapangan Klinter, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jumat.
Bukan hanya itu, Ganjar juga menyampaikan keluhan petani tebu yang menyebut pabrik gula kepemilikan Pemerintah terkesan kuno, sehingga berpengaruh pada harga beli gula petani.
"Nah, bahkan ada julukannya tadi, Anu, Pak, pabriknya (Pemerintah) kuno," tambah Ganjar.
Mendengar kritikan itu, Ganjar menyampaikan janji politiknya untuk merevitalisasi pabrik-pabrik gula milik Pemerintah yang dianggap sudah kuno.
Menurut Ganjar, rencana revitalisasi pabrik gula sudah ada, namun hingga kini belum dijalankan oleh Pemerintah.
"Berikutnya, tikus ndas ireng (tikus kepala hitam atau pencuri). Ini sebenarnya kritik dari publik, lagi-lagi soal korupsi, soal tidak transparan, soal pelayan buruk, maka ini jadi perhatian kita untuk memberikan catatan-catatan yang disampaikan petani," ujar Ganjar.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Masa kampanye Pilpres 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.