Samarinda (ANTARA) -
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan upaya kewaspadaan terhadap Monkeypox (MPOX) atau cacar monyet, sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan menyerang kulit.
Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda, Selasa, mengatakan, upaya peningkatan kewaspadaan cacar monyet tersebut sebagai tindak lanjut dari surat edaran Menteri Kesehatan RI yang telah merilis adanya kasus MPOX di Jakarta.
"Kalau laporan sampai hari ini belum ada yang mengidap cacar monyet di Kaltim. Tapi setiap minggu kita laporkan ada atau tidaknya untuk kewaspadaan dini. Surat edaran ini kami sebarkan ke sepuluh kabupaten dan kota se-Kaltim," kata Jaya.
Ia menjelaskan, gejala MPOX mirip dengan cacar air, yaitu munculnya bintik-bintik merah di kulit yang kemudian melepuh dan mengering. Namun, bintik-bintik MPOX lebih besar dan lebih banyak daripada cacar air.
"Menurut laporan epidemiologi, penyebaran MPOX cepat menular tetapi tidak dilaporkan jadi pandemi dan meninggal. Hanya penyebaran cepat, namun yang bahaya itu kalau menularkan. Cuma ini ada juga berhubungan prilaku seksual," ujarnya.
Ia memaparkan, berdasarkan pemantauan WHO per 26 September 2023, sekitar 83 persen kasus MPOX diamati pada laki-laki penyuka laki-laki. Dari jumlah itu, 7,4 persen pernah dites HIV positif, dan 82,5 persen kasus dilaporkan penularan melalui seks.
"Ada kedekatan dengan orang yang suka melakukan penyimpangan seks. Jadi ini harus diwaspadai," tegasnya.
Jaya mengatakan, sampai saat ini belum ada vaksin untuk MPOX, untuk pengobatan masih menggunakan obat cacar pada umumnya.
"Kalau ada masyarakat yang merasa terkena cacar monyet bisa langsung ke puskesmas. Karena virus tidak lama seperti DBD seminggu saja. Corona, kan cuma 14 hari habis itu hilang," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi MPOX.
Jaya menambahkan, begitu ada kasus terindikasi, tentu akan diambil sampel darah dan diperiksa. Kalau negatif kemungkinan itu cacar lain, tetapi jika positif berarti MPOX sudah masuk di Kaltim.
"Jika ada yang positif, kami upayakan tindakan penanganan pertama, lokalisir orang yang kena, kita obati dan selanjutnya melakukan upaya pencegahan agar tidak menular ke yang lain," tutupnya. (Adv)