Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) meyakini kepercayaan global terhadap produk-produk Indonesia masih sangat baik, hal ini ditunjukkan dari terlewatinya target transaksi 11 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 tahun ini.
Tercatat hingga hari kelima sejak digelar secara luring Rabu (18/10), pameran dagang berskala internasional itu telah membukukan total transaksi mencapai 25,3 miliar dolar AS.
"Terbukti walaupun tegang-tegang, terbukti 11 miliar dolar AS (terlampaui). Tidak mudah lho, perhitungannya kita tahu tahun ini dunia masih kurang bagus. Tapi, kembali lagi, ini masalah trust (kepercayaan) bahwa trust global masih bagus terhadap produk-produk Indonesia," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi ditemui di sela TEI ke-38, di ICE, BSD, Tangerang, Banten, Minggu.
Didi juga meyakini, kondisi global yang diprediksi mulai pulih pada tahun depan akan turut mendongkrak transaksi di pameran dagang yang digelar setiap tahunnya itu.
Namun, ia tidak mengungkapkan secara gamblang nilai target transaksi TEI selanjutnya. Meski akan lebih tinggi dari target tahun ini, masih akan ada tahapan evaluasi, hitung-hitungan tren hingga daya saing.
Akan tetapi, ia meyakini kualitas produk Indonesia kini sudah semakin memenuhi kriteria standar yang dibutuhkan pasar global.
"Karena tahun 2024 insya Allah global trade rebound, jadi saya agak yakin walaupun indikasi perdagangan tahun ini turun tapi ternyata trust buyer internasional justru makin meningkat terhadap produk Indonesia," katanya pula.
Total transaksi yang berhasil dibukukan dalam TEI ke-38 hingga hari kelima, Minggu, pukul 11.00 WIB mencapai 25,3 miliar dolar AS atau setara Rp401,5 triliun.
Total transaksi tersebut terdiri atas transaksi barang dan jasa senilai 22,49 miliar dolar AS, dan transaksi investasi sebesar 2,81 miliar dolar AS.
Lima negara terbesar yang melakukan transaksi perdagangan selama TEI ke-38, yaitu Malaysia, India, China, Vietnam, dan Belanda.
Adapun lima produk dan jasa ekspor dengan transaksi terbesar di TEI ke-38, yaitu batu bara, produk kimia dan kimia organik, industri strategis, produk elektronik, dan lainnya meliputi makanan olahan, produk pertanian, kertas dan produk kertas lainnya.
Sedangkan penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) berhasil mencatatkan transaksi sebesar 20,1 juta dolar AS atau setara Rp330 miliar.
Capaian transaksi tersebut membuktikan bahwa produk fesyen Muslim Indonesia diminati pasar global, sehingga ekosistemnya perlu dijaga agar jangan sampai dibanjiri impor ilegal.