Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) siap melakukan uji coba mobil otonom dan taksi terbang pada tahun depan dalam rangka mendukung Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur sebagai kota pintar atau smart city.
"Kita sudah berbicara bagaimana tahun depan sudah ada showcase atau proof of concept bagaimana mobil otonom (autonomous vehicle) siap diujicobakan di sumbu kebangsaan," ujar Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Mohammed Ali Berawi dalam diskusi daring yang diikuti di Jakarta, Selasa.
Ali juga menambahkan, selain mengujicobakan mobil otonom di sumbu kebangsaan, OIKN juga berencana untuk siap melakukan uji coba taksi terbang atau mobil terbang sebagai upaya membangun ekosistem mobilitas cerdas.
"OIKN juga sudah melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan salah satu provider teknologi dari Korea Selatan untuk mengembangkan urban air mobility atau taksi terbang (sky taxi). Uji coba tersebut siap kita lakukan juga pada tahun depan," katanya.
Teknologi mobil terbang tersebut menyerupai sebuah drone yang dapat berisi penumpang dan barang. Salah satu fungsinya adalah untuk lebih mudah menjangkau daerah-daerah yang sulit ditempuh melalui jalan darat dan perbukitan.
Teknologi mobil terbang ini pun belum diproduksi secara massal sehingga masih membutuhkan berbagai pengembangan.
Visi Ibu Kota Nusantara mengusung "Kota Dunia untuk Semua", sehingga visi Nusantara tersebut menegaskan bahwa pembangunan dan pengembangan Ibu Kota Nusantara akan tata kelola berstandar global.
Kemudian menjadi mesin penggerak bagi Kalimantan, dan menjadi pemicu penguatan rantai nilai domestik di seluruh Kawasan Timur Indonesia, Ibu Kota Nusantara di tengah Indonesia akan menempatkan Indonesia dalam posisi yang lebih strategis dalam jalur perdagangan dunia, aliran investasi, dan inovasi teknologi.
Selain itu, Ibu Kota Nusantara juga akan menjadi percontohan bagi pengembangan kota yang hijau dan berkelanjutan yang didorong oleh penerapan teknologi terkini, Visi Ibu Kota Nusantara tidak hanya peradaban baru masyarakat yang akan tinggal di Ibu Kota Nusantara pada masa depan, tetapi juga kondisi lingkungan yang akan dipulihkan, dan dilestarikan sesuai kaidah pembangunan berkelanjutan.