Kaltim dapat bantuan 24 paket alat pemadam kebakaran perkebunan

Tenggarong (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mendapat bantuan 24 paket peralatan pemadam kebakaran perkebunan dari Satuan Kerja 05 Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.

Bantuan tersebut didistribusikan ke Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur serta Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan  Penajam Paser Utara.

Saat menyerahkan bantuan peralatan pemadam kebakaran ke Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara di Tenggarong, Kamis, Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan Kaltim Asmirilda mengatakan bahwa setiap paket alat pemadam kebakaran perkebunan terdiri atas mesin pompa, selang, dan konverter kit.

Enam paket peralatan pemadam kebakaran perkebunan untuk Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara secara simbolis diterima oleh oleh Pelaksana Tugas Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara Rudiyanto Hamli.

Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim serta Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan  Penajam Paser Utara masing-masing juga mendapat enam paket alat pemadam kebakaran perkebunan.

Asmirilda mengatakan bahwa bantuan paket peralatan untuk Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Timur dan Penajam Paser Utara akan diserahkan sebelum akhir bulan November 2022.

Paket-paket peralatan pemadam kebakaran dari pemerintah selanjutnya akan diserahkan ke Brigade Kebakaran Lahan dan Kebun (Karlabun) di daerah.

"Brigade Karlabun ada di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, sedangkan untuk di tingkat dasar, yang juga merupakan ujung tombak, ada kelompok yang menangani karlabun, yakni Kelompok Tani Peduli Api atau KTPA," kata Asmirilda.

Ia menjelaskan pula bahwa pembangunan usaha perkebunan berkelanjutan mencakup pencegahan kebakaran lahan, termasuk sosialisasi mengenai larangan membuka lahan dengan cara membakar serta pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).

"Terdapat tiga basis dalam upaya menurunkan emisi GRK, yakni pencegahan berbasis lahan, berbasis pengolahan limbah, dan berbasis asap. Basis asap inilah yang saat ini kami lakukan, yakni menyalurkan bantuan peralatan pemadam karlabun, termasuk sosialisasi larangan membakar lahan," kata Asmirilda.