Balikpapan (ANTARA) - Puluhan peserta Bhayangkara Borneo Offroad Adventure dalam rangka memeriahkan Hari Bhayangkara dilepas Kapolda Kaltim Irjen Pol Iman Sugianto dari Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN) menuju kawasan Tanjung Puting, Kalimantan Tengah atau sekitar 1.500 kilometer, Senin.
Para peserta berangkat menuju Taman Nasional Tanjung Puting di ujung barat daya Kalimantan Tengah, melalui rute offroad alias sebagian besar di luar jalan aspal.
“Mungkin lewat jalan-jalan kebun sawit, atau numpang lewat di jalan hauling tambang,” kata dr Ery, peserta dari Surabaya yang mengemudikan Land Rover Defender warna kuning pasir khas kendaraan peserta touring offroad legendaris: Camel Trophy.
Para peserta ditargetkan sampai Tanjung Puting dalam 5 hari dan menempuh jarak tidak kurang dari 1.500 km atau 1.000 mil. Selain lewat jalan offroad, para peserta masih diperbolehkan kembali ke jalan raya untuk mengisi bahan bakar dan menambah perbekalan lainnya.
“Perjalanan panjang offroad ini menguji ketahanan orang juga kendaraan,” kata Kapolda Imam.
Sebelum bertolak, rombongan menyerahkan santunan untuk para penyapu jalan, terutama yang bertugas di sekitar asrama dan markas Brimob di Jalan Jenderal Sudirman.
Di Titik Nol IKN para offroader juga berkumpul untuk upacara singkat. Ketua IOF (Indonesian Offroad Federation) Balikpapan Gatot Koco menyatakan dukungan offroader pada pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Menurut Gatot, pembangunan IKN sudah membawa kemajuan pada sektor ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan.
“Pembangunan IKN adalah kesempatan pemerataan pembangunan, bahwa pembangunan tidak hanya di Jawa. Pembangunan juga berarti peluang munculnya kesempatan kerja yang baru,” kata Gatot.
Kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dikelola PT ITCI sebelum ditetapkan menjadi kawasan IKN, adalah salah satu tempat offroader melatih keterampilan. Jalan-jalanya yang lebar dengan dilapis hamparan batu kerikil masih memiliki cabang-cabang jalan tanah dengan medan naik turun menjadi tantangan petualangan tersendiri.