Jakarta (ANTARA) - Singapura manfaatkan penerapan dan inovasi teknologi untuk mendorong sektor MICE (meetings, incentives, conferencing, exhibitions) di negaranya, terutama di masa pandemi yang masih berlangsung.
Menurut keterangan dari Singapore Tourism Board pada Kamis, teknologi dan inovasi ini juga telah membantu Singapura mendapatkan kembali kepercayaan para pebisnis dan pemimpin di seluruh dunia.
Beberapa acara MICE berskala besar yang diselenggarakan pada masa pandemi di antaranya ITB Asia 2020, Asia Pacific Maritime 2020, Singapore Airshow 2020, Medical Fair Asia 2020, dan Asia TV Forum 2021.
Tercatat dari Juli 2020–Januari 2021, ada 50 acara MICE yang digelar secara hibrida atau virtual berhasil diselenggarakan di Singapura. Sampai akhir November 2021, dikutip dari The Straits Times tercatat tidak ada kasus COVID-19 baru dari acara MICE di Singapura.
Berikut ini berbagai penawaran di Singapura yang menjadikannya kota terbaik di dunia untuk melaksanakan perjalanan MICE.
Teknologi Augmented Reality (AR)
Dengan AR, peserta MICE dapat merasakan layaknya ikut serta di lokasi langsung dengan tampilan pembicara dan lokasi acara yang berkualitas tinggi. Semua sudut lokasi acara juga terekam dan tersampaikan, sehingga peserta acara memiliki interaksi dua arah.
Marina Bay Sands Expo and Convention Centre adalah salah satu lokasi MICE di Singapura yang memiliki ruang rapat terbesar dengan studio siaran hibrida. Studio ini menggabungkan fungsi virtual reality, augmented reality, dan extended reality.
Acara MICE yang sukses diselenggarakan di Marina Bay Sands Expo and Convention Centre, di antaranya Travel Revive dari STB dan ITB, 7th World One Health Congress, Singapore International Jewelry Expo (SIJE), Global Trade Review Asia (GTR Asia), dan masih banyak lagi.
Teknologi nirkontak dari Changi Airport Group
Changi Airport Group untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan wisata dan MICE, beradaptasi dengan kondisi pandemi dengan melakukan inovasi menghadirkan teknologi nirkontak dan pembersih yang inovatif.
Mereka memasang sensor jarak baru di mesin otomatis, agar wisatawan tidak perlu menyentuh layar saat harus check-in atau menaruh bagasi mereka. Sensor inframerah akan memudahkan wisatawan untuk memasukkan detail perjalanan tanpa perlu menempelkan jari ke layar.
Layanan nirkontak juga merambah bagian imigrasi. Sistem biometrik baru menggunakan teknologi pengenalan wajah dan mata semakin digencarkan untuk verifikasi identitas. Teknologi ini menggantikan pemindaian sidik jari yang membutuhkan kontak fisik.
Changi Airport Group juga menghadirkan robot pembersih dan disinfektan otomatis untuk mengurangi kontak manusia.
Fasilitas untuk menjamin keamanan wisatawan, seperti LED ultraviolet-C (UV-C) untuk mendisinfeksi pegangan tangan eskalator dan elevator juga sudah teruji.
TraceTogether
Salah satu kunci pencegahan dan penanggulangan penyebaran COVID-19 adalah melalui pelacakan (tracing) kontak yang ketat. Singapura, melalui sistem terpusat TraceTogether menyelenggarakan pelacakan kontak melalui aplikasi smartphone.
Lebih dari 90 persen penduduk Singapura bergabung dalam aplikasi TraceTogether sejak aplikasi dirilis pada Maret 2020, tepatnya pada awal pandemi.
Aplikasi pelacakan kontak virus COVID-19 ini adalah yang pertama di dunia dan menginspirasi banyak negara lainnya untuk membuat aplikasi dengan fungsi serupa. Bagi wisatawan wisata atau pebisnis MICE, aplikasi ini juga terhubung akan SafeEntry yaitu sistem check in digital saat masuk ke Singapura.
Anda akan diidentifikasi melalui data diri, nomor handphone yang terhubung dengan hotspot, dan acara publik seperti acara MICE. Melalui sistem ini, Anda tidak perlu repot mengingat tempat Anda singgah selama di Singapura dan mencegah tertular COVID-19 dari sebuah kluster.
Bagi manula dan anak-anak yang tidak memiliki smartphone, pemerintah Singapura juga menyediakan token otomatis bernama TraceTogether Token.
Singapura manfaatkan teknologi untuk dorong sektor MICE
Kamis, 28 April 2022 8:46 WIB