Samarinda (ANTARA Kaltim) - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Timur, Asmuni Ali menyatakan, potensi terjadinya konflik agama di daerah itu minim, karena toleransi antar umat beragama terjalin dengan baik.
"Potensi terjadinya konflik yang mengatasnamakan agama di Kaltim minim, apalagi secara intens kami melakukan pertemuan dan dialog antar tokoh lintas agama yang tergabung dalam FKUB," ungkap Asmuni Ali, melalui siaran pers Humas dan Protokol Sekretariat Kota Samarinda, Minggu.
Namun, Asmuni Ali tetap mengingatkan seluruh pengurus FKUB kabupaten/kota khususnya di Kota Samarinda sebagai ibu kota Provinsi Kaltim serta pemerintah daerah untuk tetap waspada dan meningkatkan pengawasan serta pembinaan terhadap umat.
Terkait pelaksanaan pesta demokrasi, mulai pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim yang rencananya digelar pada 10 September 2013 maupun pemilihan umum legislatif hingga pemilihan presiden pada 2014, FKUB lanjut Asmuni Ali, memiliki peranan besar untuk mensukseskannya.
"Suhu politik menjelang pesta domokrasi akan meningkat sehingga FKUB di seluruh kabupaten/kota diharapkan berperan dalam mensuskseskanya, Jangan sampai kerukunan bisa terpecah karena kepentingan politik sehingg kami mengajak seluruh masyarakat untuk merapatkan barisan dan para anggota FKUB agar peka terhadap persoalan sekecil apapun sehingga tidak membesar akibat kepentingan politik, terlebih lagi kota Samarinda sebagai barometer Kaltim," kata Asmuni Ali.
Peran dan tugas FKUB kedepan kata dia semakin berat, mengingat banyaknya bermunculan aliran sempalan dan pendirian rumah ibadah. "Kedepan, tugas FKUB semakin berat, karena bermunculan aliran-aliran sempalan di masing-masing agama. Ini bisa menimbulkan konflik internal," katanya.
"Apalagi, akhir-akhir ini marak terjadi tindak kekerasan, pemerkosaan, perkelahian dan perampokan sehingga tugas FKUB akan semakin keras lagi," ungkap Asmuni Ali.
Sementara Ketua FKUB Samarinda Idris Yatim, mengatakan, secara rutin melakukan kegiatan untuk membantu pemerintah memberikan pelayanan, khususnya pelayanan umat beragama.
"Tiap triwulan kami juga melakukan `coffee morning` dengan Pemerintah Kota dan melaksanakan cerdas cermat antar pemuka agama," kata Idris Yatim.
Kepala Badan Kesbangpol Samarinda Erham Yusuf mengatakan, pemerintah kota memberikan apresiasi atas peranan FKUB dalam menjaga kerukunan antar umat beragama sehingga daerah itu tetap aman dan kondusif.
"Kota Samarinda yang saat ini berpenduduk hampir satu juta jiwa yang masyarakatnya sangat heterogen dan multi etnis sehingga rentan terjadi konflik. Namun, berkat upaya yang dilakukan FKUB, keragaman itu tetap terjaga dan toleransi antar umat beragama terjalin dengan baik," ungkap Erham Yusuf.
Pemerintah Kota Samarinda lanjut dia meminta agar umat beragama harus selalu menjaga nilai-nilai toleransi antar pemeluk agama lain untuk menjaga keharmonisan dan kenyamanan beribadah masing-masing keyakinan.
"Perbedaan keyakinan adalah hak asasi manusia. Setiap umat beragama memang ingin melaksanakan ibadahnya dengan tenang dan aman. Karena heterogenitas tidak bisa dihindari maka harmonisasi dan nilai toleransi beragama harus bisa dikelola dengan baik," kata Erham Yusuf. (*)
FKUB : Potensi Konflik Agama Di Kaltim Minim
Minggu, 26 Mei 2013 22:56 WIB
Potensi terjadinya konflik yang mengatasnamakan agama di Kaltim minim, apalagi secara intens kami melakukan pertemuan dan dialog antar tokoh lintas agama yang tergabung dalam FKUB,"