Samarinda (ANTARA) - Peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Kaltim 2021 dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat sebagai antisipasi untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Jadi nanti setiap tamu undangan selain diwajibkan masker dan menjaga jarak, juga harus menunjukan sertifikat vaksin atau surat pernyataan negatif COVID-19. Bagi yang belum tes antigen, panitia ada persiapan di lokasi acara," ujar Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini di Samarinda, Senin.
Dikatakannya, panitia juga mengatur jarak tempat duduk antar tamu undangan. Dan jumlah tamu undangan yang hadir dibatasi hanya 300 orang dari sekitar 3.000 orang kapasitas total gedung.
Selain itu panitia juga sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim untuk menyeterilkan lokasi kegiatan dengan penyemprotan disinfektan.
Terkait pelaksanaan kegiatan Gernas BBI, dia mengaku persiapan untuk pelaksanaan sudah mencapai 90 persen.
"Secara fisik sudah siap. Rangkaian kegiatan sudah siap. Tinggal menunggu pelaku UKM dan BUMDes yang terlibat pameran offline juga masuk ke booth yang disiapkan panitia," katanya.
Nampak hadir saat gladi Staf Ahli Mendes PDTT Bidang Pengembangan Wilayah M Nurdin, Direktur Pemasaran dan Promosi Produk Unggulan Desa Syahrul, Asdep Sartin, Kepala Biro Adpim Setprov Kaltim M Syafranuddin, Kepala Biro Umum Setprov Kaltim Nurhayati, dan Kasi Usaha Ekonomi Masyarakat Muriyanto.
Pergelaran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang dilaksanakan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur yang dihadiri sejumlah menteri antara lain Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dan Mendes PDT Abdul Halim Iskandar pada 12 Oktober 2021 di Plenary Convention Hall Samarinda sekitar 50 stan yang ditempat pelakuka UMKM binaan Pertamin, BI, Bank Kaltimtara, Pupuk Kaltim, dan Dekranasda Berau.