Sangatta (ANTARA Kaltim) - Komando Distrik Militer (Kodim) 0909/SGT, menurunkan 150 anggota TNI untuk melaksanakan dan merealisasikan program merehabilitasi hutan di Kawasan Taman Nasional Kutai (TNK) di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur seluas enam ratus hektare.
Menurut Komandan Kodim 0909/SGT, Letkol Husni Mubarak, Minggu, sejak sebulan lalu 150 personel TNI AD dari Kodim 0909/SGT, mulai melaksanakan program rehabilitasi hutan didalam kawasan Taman Nasional Kutai (TNK)di desa Martadinata Kecamatan Teluk Pandan.
Program Merehabilitasi Hutan, merupakan program kerjasama antara Panglima TNI dengan Menteri Kehutanan RI untuk merehabilitasi Taman Nasional Kutai dengan menanam ribuan pohon berbagai jenis, guna menjaga kelestariannya, katanya.
Melalui kerjasamasama tersebut, Panglima TNI memberikan kepercayaan kepada Komando Distrik (Kodim 0909/SGT untuk melaksanakan dilapangan, hingga selesai sekitar tiga hingga empat bulan mendatang.
Personil TNI AD Kodim 0909/SGT yang berjulam 150 personil tergabung dalam tim rehabilitasi Hutan didalam lahan kawasan Taman Nasional Kutai (TNK). Mereka akan tinggal didalam hutan sampai program selesai.
Dikatakan, untuk melaksanakan kegiatan rehabilitasi TNK, terlebih dulu dibagi kedalam tiga blok dan bagian, yakni pertama dibuat lajur dan membuat lubang-lugang untuk ditanami pohon. Kemudian tahap kedua lubang-lubang itu di taburi pupuk kemudian ditanami pohon.
Setelah dilakukan penanaman pohon, masih dilakukan pengawasan dan perawatan agar pohon tidak rusak dan tidak mati. Ini terus dilakukan penjagaan dan pengawasan selama berbulan-bulan, setelah tanaman pohon tumbuh sempurna, kemudian program ini dikatakan selesai.
Seluruh jenis pohon dan pupuk didatangkan langsung oleh Kementerian Kehutanan, sedangkan TNI bertanggung jawab hingga penanaman pohon.
Sementara Kepala Balai Taman Nasional Kutai, Deden Nurhidayat, saat dihubungi ,mengatakan, program rehabilitasi hutan TNK yang merupakan kerjasama multi institute guna menjaga ekosisten hutan TNK yang awalnya memiliki luas 198,629 hekatre, namun saat ini terjadi kerusakan hingga 30 persen.
"Tiga persen dari luar awal 198,629 hektare (ha) rusak akibat perambahan hutan dan kerusakan akibat kebakaran hutan yang terjadi beberapa tahun lalu. Itu harus pulihkan kondisinya agar kembali seperi semula," kata Deden Nurhidayat.
Dikatakan Deden Nurhidayat, untuk program kerjasama Panglima TNI dengan Menhut RI seluas 600 hektare (ha) akan ditanami sebanyak sekitar 320 ribu berbagai jenis pohon unggulan lokal, seperti pohon kapur dan pohon meranti dan pohon lokal lainnya.
"Kita prioritaskan jenis kapur dan meranti, karena merupakan tanaman unggulan lokal, dan juga namanya kawasan yang akan direhabilitasi itu dipersyaratkan sesuai jenis yang ada daerah itu," kata Deden Nurhidayat.
Deden mengatakan, program rehabilitasi hutan merupakan komitmen dan Janji Menteri Kehutanan RI kepada Presiden, bahwa selama menjabat akan merehabilitasi lima ratus ribu hektare hutan secara nasional diseluruh Indonesia.
Target rehabilitasi hutan seluas lima ratus ribu hektare secara nasional, itu wajib dilakukan diseluruh Indonesia melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Das dan dan Dirjen Kehutanan Sosial Republik Indonesia
"Jadi target rehabilitasi hutan seluas 500 ribu hektare itu, termasuk di kawasan TNK seluas 600 hekatre, merupakan janji dan komitmen pak Zulkifli Hasan kepada Presiden SBY sebelum dilantik sebagai Menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB)," kata Deden. (*)