Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Moh Jauhar Efendi menitipkan pesan penting bagi Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang melaksanakan program pengabdian masyarakat.


Saat mewakili Gubernur Kaltim pada Pelepasan Mahasiswa KKN Unmul Angkatan 45 tahun 2019, di Gedung Rektorat Unmul Samarinda, Senin (1/7), Jauhar meminta agar setiap peserta KKN mampu mengidentifikasi masalah desa/kampung dan kelurahan lokasi penempatan.

“Tahun lalu saat pelepasan KKN saya juga menitip pesan ini. Setidaknya setiap orang harus mampu mengidentifikasi satu masalah,” kata Jauhar.

Dia menilai jika setiap peserta KKN mampu mengidentifikasi satu masalah maka akan ada ribuan masalah yang dihasilkan dari peserta KKN yang jumlahnya ribuan pertahunnya. Permasalahan pembangunan desa/kampung dan kelurahan yang dihasilkan tersebut diharapkan menjadi bagian laporan pelaksanaan KKN.

Dengan demikian diharapkan membantu pemerintah dalam mengidentifikasi masalah yang dihadapi ditingkat tapak sebagai dasar menyusun kebijakan perencanaan program ke depan di 103 kecamatan, 197 kelurahan, dan 841 desa se Kaltim.

Diantaranya meningkatkan status Indeks Desa Membangun (IDM) Kaltim yang masih rata-rata pada status tertinggal.

Terlebih, kata dia, informasinya peserta KKN terbanyak di daerah Kutai Barat dan Mahakam Ulu. “Ini sejalan karena desa-desa di dua kabupaten tersebut masih pada posisi tertinggal dan sangat tertinggal. Meskipun dipahami karena Mahakam Ulu merupakan kabupaten paling bungsu di wilayah Kaltim,” katanya.

Jauhar berharap desa-desa di Kaltim kedepan semakin meningkat statusnya. Setidaknya sesuai target RPJMD Kaltim 2019-2023, yakni mengurangi 150 dari 518 desa tertinggal dan sangat tertinggal se Kaltim. Meningkat statusnya menjadi berkembang, maju, dan mandiri.

Kondisinya dari 841 desa yang berstatus mandiri bari 2 desa dan maju 32 desa. Selebihnya masih dalam kategori berkembang, tertinggal, dan sangat tertinggal. “Semoga IDM Kaltim kedepan semakin baik. Desa-desanya semakin maju, mandiri, dan sejahtera,” harapnya.

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019