Penajam (Antaranews Kaltim) -Satu balita bernama Muhammad Ramadhan berusia 3 tahun meningal dunia akibat demam berdarah dengue atau DBD di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

"Balita yang meninggal dunia itu, terlbih dahulu mendapatkan penanganan di Puskesmas Penajam," jelas Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Eka Wardhana ketika ditemui di Penajam, Selasa.

Namun kondisinya telah memprihatinkan lanjut ia, sehingga harus mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo, Kota Balikpapan.

Muhammad Ramadhan terlambat mendapat penanganan jelas Eka Wardhana, karena kurangnya pengetahuan orang tua terhadap gejala DBD dan meninggal di RSUD Kanujoso Djatowibowo, Kota Balikpapan.

Meninggalnya balita tersebut bagian dari 32 kasus demam berdarah yang terjadi di seluruh wilayah Benuo Taka (sebutan Kabupaten Penajam Paser Utara) sepanjang awal tahun ini (2019).

Penyebaran demam berdarah di Kabupaten Penajam Paser Utara mulai merambat di wilayah empat kecamatan, dan di Kecamatan Sepaku yang paling tinggi.

Penyebabnya menurut Eka Wardhana, karena cuaca yang memang tidak menentu, hujan dan panas yang berganti-ganti, ditambah lagi perilaku hidup tidak sehat dari masyarakat.

Hujan yang kerap turun membuat genanangan air yang menjadi tempat bertelur nyamuk "aedes aegypti", nyamuk yang membawa virus demam berdarah tersebut.

Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara akan melakukan "fogging" atau penyemprotan dalam upaya memberantas serangan nyamuk, di wilayah yang terdapat kasus DBD.

Eka Wardhana mengimbau masyarakat lebih cermat untuk mengetahui gejala penyakit DBD di tengah musim penghujan seperti saat ini, jika mengalami demam selama tiga hari disertai gejala sakit tulang, kapala dan ulu hati segara lakukan pemeriksaan ke pusat layanan kesehatan terdekat.

Berdasarkan data yang diperoleh 32 kasus demam berdarah sepanjang Januari 2019 tersebar di wilayah Penajam, Petung, Waru, Babulu, Sebakung, Gunung Intan, Sotek, Sepaku I, dan Semoi. (*)
 

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019