Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Produksi berbagai jenis pisang di Kaltim dalam lima tahun terakhir mengalami kenaikan, hal ini terjadi lantaran upaya dinas terkait dalam mengatasi hama dan peremajaan pisang yang terserang penyakit.
"Tentu ini menggembirakan, mengingat produksi pisang Kaltim sebelumnya sempat jadi andalan daerah ini, kemudian meredup dan kini meningkat lagi," ucap Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalimantan Timur (Kaltim) Edy Heflin di Samarinda, Senin.
Berdasarkan data bahwa produksi pisang dengan bermacam-macam jenis saat ini sudah mencapai 113 ribu ton, sedangkan luas tanam juga meningkat menjadi 2.032.929 hektare.
Sebelum 2003 produksi pisang yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Kaltim pernah mengalami kejayaan, namun karena di tahun itu terserang penyakit, maka produksi pisang di Kaltim ambruk.
Kemudian pada 2004 pihaknya intensif melakukan pemberantasan terhadap hama fusarium, yakni penyakit yang menyerang pisang hingga menyebabkan layu.
Selain itu, kebun pisang yang tingkat serangan hamanya sangat tinggi, maka pihaknya melakukan pemusnahan agar penyakit itu tidak menyebar ke kebun lainnya. Pemusnahan yang dilaukan adalah menebang dan membakarnya.
Sejak dilakukannya pemberantasan hama dan peremajaan tersebut, kemudian pada 2005 hingga sekarang produksi pisang terus meningkat, bahkan di Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur, saat ini sedang dilakukan pembangunan pabrik tepung pisang karena produksinya melimpah.
Seluruh wilayah Kaltim tercatat produksi aneka jenis pisang pada 2005 mencapai 66.715 ton, kemudian pada 2006 naik menjadi 73.133 ton, 2007 menjadi 74.179 ton, 2008 naik menjadi 77.081 ton, 2009 menjadi 103.099 ton, dan pada 2010 naik lagi menjadi 113.113 ton.
Produksi terbanyak berada di Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan yang mencapai 23.288 ton. Bahkan produksi pisang di daerah ini dijual ke Tawau, Malaysia karena sudah melebihi dari permintaan lokal.
Produksi terbanyak urutan kedua adalah di Kota Samarinda dengan jumlah 18.961 ton, disusul Kutai Kartanegara dengan jumlah 17.200 ton, Kabupaten Paser sebanyak 13.683 ton, dan Kabupaten Bulungan sebanyak 12.200 ton. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Tentu ini menggembirakan, mengingat produksi pisang Kaltim sebelumnya sempat jadi andalan daerah ini, kemudian meredup dan kini meningkat lagi," ucap Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalimantan Timur (Kaltim) Edy Heflin di Samarinda, Senin.
Berdasarkan data bahwa produksi pisang dengan bermacam-macam jenis saat ini sudah mencapai 113 ribu ton, sedangkan luas tanam juga meningkat menjadi 2.032.929 hektare.
Sebelum 2003 produksi pisang yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Kaltim pernah mengalami kejayaan, namun karena di tahun itu terserang penyakit, maka produksi pisang di Kaltim ambruk.
Kemudian pada 2004 pihaknya intensif melakukan pemberantasan terhadap hama fusarium, yakni penyakit yang menyerang pisang hingga menyebabkan layu.
Selain itu, kebun pisang yang tingkat serangan hamanya sangat tinggi, maka pihaknya melakukan pemusnahan agar penyakit itu tidak menyebar ke kebun lainnya. Pemusnahan yang dilaukan adalah menebang dan membakarnya.
Sejak dilakukannya pemberantasan hama dan peremajaan tersebut, kemudian pada 2005 hingga sekarang produksi pisang terus meningkat, bahkan di Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur, saat ini sedang dilakukan pembangunan pabrik tepung pisang karena produksinya melimpah.
Seluruh wilayah Kaltim tercatat produksi aneka jenis pisang pada 2005 mencapai 66.715 ton, kemudian pada 2006 naik menjadi 73.133 ton, 2007 menjadi 74.179 ton, 2008 naik menjadi 77.081 ton, 2009 menjadi 103.099 ton, dan pada 2010 naik lagi menjadi 113.113 ton.
Produksi terbanyak berada di Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan yang mencapai 23.288 ton. Bahkan produksi pisang di daerah ini dijual ke Tawau, Malaysia karena sudah melebihi dari permintaan lokal.
Produksi terbanyak urutan kedua adalah di Kota Samarinda dengan jumlah 18.961 ton, disusul Kutai Kartanegara dengan jumlah 17.200 ton, Kabupaten Paser sebanyak 13.683 ton, dan Kabupaten Bulungan sebanyak 12.200 ton. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011