Tanjung Batu (Antaranews Kaltim) -  Lingkar Belajar Masyarakat yang merupakan bagian program Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan (Sigap) yang selama ini sudah berjalan di Kabupaten Berau, segera diaplikasikan ke seluruh kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur.

"Pengaplikasian Sigap ke seluruh provinsi seiring terbitnya Pergub Kaltim Nomor 26 Tahun 2018 tentang Sigap dalam Pendampingan Pembangunan Desa pada 23 Juli 2018," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim M Jauhar Efendi di Tanjung Batu, Minggu.

Sigap yang merupakan proses perencanaan, mengedepankan pendekatan identifikasi potensi desa dalam pembangunan, merupakan pendekatan yang tepat ketimbang pendekatan menemukan masalah yang dilakukan selama ini.

Jika pemerintah datang ke desa dan menanyakan masalah apa yang terjadi, dipastikan bakal banyak masalah yang dilontarkan oleh masyarakat sehingga hal ini tidak menemukan solusi.

"Tapi jika yang ditanya adalah potensi apa yang ada, maka bisa menjadi modal untuk meningkatkan ekonomi desa," ujarnya.

Ia berharap kegiatan berbentuk Lingkar Belajar Masyarakat (LBM) di Berau ini akan menjadi sumber inspirasi bagi kabupaten lain, terutama dalam komitmen pelaksanaan dan pengembangan Sigap dalam perencanaan pembangunan di desa.

Sebelumnya, LBM se-Kaltim ini dibuka Wakil Bupati Berau Agus Tamtomo pada 27 Juli di SMKN 3 Tanjung Batu, Berau, dengan ditandai pemukulan gong.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Ketua Dewan Daerah Perubahan Iklim Kaltm Profesor Dady Ruhiyat, Kepala DPMPD Kaltim Moh Jauhar Efendi, dan Kepala DPMPK Berau Ilyas.

Menurut Fendi, substansi pokok pelaksanaan LBM diharapkan terjadinya proses tukar menukar informasi keberhasilan pembangunan desa, termasuk keberhasilan pengelolaan SDA sebagai potensi pembangunan di desa/kampung masing-masing.

"Di ruangan ini, misalnya, ada 120 peserta. Jika setiap orang membawa satu informasi, maka setiap peserta akan memperoleh 120 informasi. Bagaimana jika setiap orang membawa 10 informasi, tentu setiap orang memperoleh 1.200 informasi penting untuk membangun," katanya.

Ini berarti betapa besarnya manfaat LBM yang di dalamnya ada proses silaturahmi dan tukar menukar informasi pembangunan desa serta pengelolaan SDA di desa.

Setelah ini, ia berharap status desa di Kaltim akan terus meningkat, jika saat ini baru terdapat dua desa berstatus mandiri, maka ke depan harus lebih banyak lagi atau minimal tidak ada lagi desa berstatus tertinggal.

"Kunci keberhasilan pembangunan desa terletak pada setiap kepala desa/kepala kampung dan kader pemberdayaan masyarakat masing-masing. Mereka yang bisa mengubah situasi ini menjadi lebih baik," ucap Fendi.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018