Penajam (Antaranews Kaltim) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Andi Dahrul mengatakan penanganan bencana di empat kecamatan membutuhkan anggaran mencapai Rp4 miliar-Rp5 miliar.

"Apalagi saat musim penghujan dana pengananan bencana bisa semakin besar, karena empat kecamatan di wilayah Penajam Paser Utara termasuk rawan banjir dan tanah longsor," jelas Andi Dahrul ketika ditemui di Penajam, Rabu.

Empat kecamatan di wilayah Penajam Paser Utara yang rawan banjir itu mulai dari Kecamatan Penajam, Waru, Babulu hingga Kecamatan Sepaku.

Namun Andi Dahrul mengharapkan bencana banjir bisa berkurang pada 2018 melalui kegiatan normalisasi sungai yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melakukan normalisasi saluran sungai yang berada di Kecamatan Penajam, Waru dan Kecamatan Sepaku," ujarnya.

Bencana kebakaran lahan dan hutan, serta pemukiman penduduk menurut dia, juga rawan terjadi pada musim kemarau, sehingga dibutuhkan anggaran penanganan bencana yang cukup untuk melakukan penanggulangan terjadinya bencana tersebut.

Ia mengaku anggaran penanganan bencana yang diajukan sebesar Rp4 miliar pada APBD 2018 dipangkas sebesar 50 persen, sehingga yang disetujui hanya Rp2 miliar.

"Kami akan manfaatkan dengan baik anggaran penanganan bencana yang ada itu, agar penanggulangan bencana di wilayah Penajam Paser Utara dapat maksimal," kata Andi Dahrul.

Dengan Berkurangnya anggaran penanganan bencana tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara terpaksa mengurangi sejumlah kegiatan, termasuk kegiatan pencegahan bencana.

Salah satu kegiatan yang dikurangi itu lanjut Andi Dahrul, pembentukan Destana (desa tangguh bencana) yang rencanannya pada 2018 akan dibentuk di Kecamatan Penajam karena keterbatasan anggaran, pembentukan Destana membutuhkan dana Rp200 juta.

Pembentukan Destana tersebut program antisipasi dini bencana, dilengkapi 30 relawan terlatih menangani bencana dan perlengkapan penanggulangan bencana, Destana telah dibentuk di Desa Sumber Sari Kecamatan Babulu, Kelurahan Sepaku Kecamatan Sepaku dan Desa Api-Api Kecamatan Waru. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018