Samarinda (ANTARA News Kaltim)- DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Badan Anggaran (Banggar) sepakat membantu pembangunan Pasar Olah Bebaya Melak, Kutai Barat yang ludes terbakar, senilai Rp50 miliar.
"Dana sebesar itu akan dialokasikan dalam APBD Kaltim 2012, semoga dana ini bisa membangun kembali Pasar Tradisional Melak yang ludes terbakar pada 14 Oktober 2011," ucap Wakil Ketua DPRD Kaltim Hadi Mulyadi di Samarinda, Rabu.
Menurutnya bahwa akibat dari terbakarnya pasar yang merupakan jantung perekonomian warga Melak tersebut, maka saat ini perjalanan perekonomian di daerah itu menjadi tersendat karena banyak yang kehilangan mata pencaharian.
Pada musibah di Pasar Olah Bebaya, Melak itu, tercatat ada 120 rumah dan 500 petak kios pasar yang habis terbakar, sedangkan warga yang menjadi korban material sebanyak 163 Kepala Keluarga (KK) atau 482 jiwa.
Sementara itu, Pemprov Kaltim melalui Dinas Sosial setempat juga mengambil langkah cepat dalam menyikapi permasalahan itu, yakni langsung membantu beras, lauk pauk, sandang, peralatan keluarga dan alat evakuasi.
Beras yang dikirimkan berjumlah 5.000 kg, penggunaanya disalurkan melalui dapur umum yang telah dibangun dengan asumsi 400 gram per orang per hari.
Jenis lauk pauk yang diberikan berupa ikan dalam kemasan sebanyak 2.100 kaleng, kecap manis 960 botol, sambal pedas 960 botol, minyak goreng 120 botol dan makanan siap saji 150 paket.
Selain kebutuhan pangan, bantuan juga diberikan dalam bentuk kebutuhan sandang berupa 100 lembar kain sarung, 100 lembar kain batik panjang, 100 lembar kaos kerah, 100 lembar daster dan 100 lembar selimut.
"Semua bantuan sudah disalurkan ke Melak dan didistribusikan sesuai dengan prosedur," kata Kepala Dinas Sosial Kaltim Bere Ali.
Menurutnya bahwa peristiwa tersebut juga telah dilaporkan ke Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kementerian Sosial, tujuannya adalah agar mendapat dukungan untuk penanganannya dan rehabilitasi pasca bencana.
Kebakaran yang menelan 120 rumah dan 500 petak kios tersebut sudah bisa dikategorikan bencana skala besar, sehingga layak mendapat bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial berupa bantuan stimulant Bahan Bangunan Rumah (BBR).
Pada dasarnya, lanjut Bere Ali, Pemprov selalu siap memberikan bantuan bagi para korban yang mengalami musibah bencana sosial maupun bencana alam, sebab stok bantuan sudah disiapkan untuk 14 kabupaten dan kota yang ada di Kaltim.
Hanya secara administrasi, setiap prosedur pengeluaran barang untuk keperluan penanganan bencana, harus tetap dilaporkan secara tepat sesuai ketentuan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Dana sebesar itu akan dialokasikan dalam APBD Kaltim 2012, semoga dana ini bisa membangun kembali Pasar Tradisional Melak yang ludes terbakar pada 14 Oktober 2011," ucap Wakil Ketua DPRD Kaltim Hadi Mulyadi di Samarinda, Rabu.
Menurutnya bahwa akibat dari terbakarnya pasar yang merupakan jantung perekonomian warga Melak tersebut, maka saat ini perjalanan perekonomian di daerah itu menjadi tersendat karena banyak yang kehilangan mata pencaharian.
Pada musibah di Pasar Olah Bebaya, Melak itu, tercatat ada 120 rumah dan 500 petak kios pasar yang habis terbakar, sedangkan warga yang menjadi korban material sebanyak 163 Kepala Keluarga (KK) atau 482 jiwa.
Sementara itu, Pemprov Kaltim melalui Dinas Sosial setempat juga mengambil langkah cepat dalam menyikapi permasalahan itu, yakni langsung membantu beras, lauk pauk, sandang, peralatan keluarga dan alat evakuasi.
Beras yang dikirimkan berjumlah 5.000 kg, penggunaanya disalurkan melalui dapur umum yang telah dibangun dengan asumsi 400 gram per orang per hari.
Jenis lauk pauk yang diberikan berupa ikan dalam kemasan sebanyak 2.100 kaleng, kecap manis 960 botol, sambal pedas 960 botol, minyak goreng 120 botol dan makanan siap saji 150 paket.
Selain kebutuhan pangan, bantuan juga diberikan dalam bentuk kebutuhan sandang berupa 100 lembar kain sarung, 100 lembar kain batik panjang, 100 lembar kaos kerah, 100 lembar daster dan 100 lembar selimut.
"Semua bantuan sudah disalurkan ke Melak dan didistribusikan sesuai dengan prosedur," kata Kepala Dinas Sosial Kaltim Bere Ali.
Menurutnya bahwa peristiwa tersebut juga telah dilaporkan ke Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kementerian Sosial, tujuannya adalah agar mendapat dukungan untuk penanganannya dan rehabilitasi pasca bencana.
Kebakaran yang menelan 120 rumah dan 500 petak kios tersebut sudah bisa dikategorikan bencana skala besar, sehingga layak mendapat bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial berupa bantuan stimulant Bahan Bangunan Rumah (BBR).
Pada dasarnya, lanjut Bere Ali, Pemprov selalu siap memberikan bantuan bagi para korban yang mengalami musibah bencana sosial maupun bencana alam, sebab stok bantuan sudah disiapkan untuk 14 kabupaten dan kota yang ada di Kaltim.
Hanya secara administrasi, setiap prosedur pengeluaran barang untuk keperluan penanganan bencana, harus tetap dilaporkan secara tepat sesuai ketentuan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011