Penajam (ANTARA Kaltim) -  Kepolisian Resor Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meminta Chevron Indonesie Company segera membenahi jembatan di ruas Jalan Provinsi Kilometer 14 Lawe-Lawe yang diduga menjadi pemicu seringnya terjadinya kecelakaan lalu lintas di wilayah itu.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Penajam Paser Utara Inspektur Satu Hari Purnomo, saat dihubungi di Penajam, Minggu, mengatakan, pihaknya telah menghubungi Chevron dan memberikan waktu satu bulan kepada perusahaan itu untuk melakukan pengaspalan jembatan Lawe-Lawe.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan manajemen Chevron selaku perusahaan yang membangun jembatan Lawe-Lawe itu," ujarnya.

Menurut ia, Chevron telah menyanggupi melakukan pembangunan lanjutan berupa pengaspalan jembatan di Jalan Provinsi Kilometer 14 Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam, tersebut.

"Perusahaan akan melakukan pengaspalan di 25 meter areal kanan dan kiri jembatan Lawe-Lawe itu untuk memberikan keamanan bagi para pengendara kendaraan yang melalui jembatan itu," jelasnya.

Polres Penajam Paser Utara juga meminta instansi terkait untuk segera memasang lampu penerangan jalan umum sebagai antisipasi terjadinya kecalakaan lalu lintas pada malam hari.

Sebelumnya, polisi bersama Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara membuat pita penggaduh di jembatan sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas akibat gundukan jembatan terlalu tinggi.

Namun, setelah dipasang pita penggaduh di jembatan Lawe-Lawe itu masih saja setiap hari terjadi kecalakaan lalu lintas di wilayah tersebut.

Terdata sampai saat ini sedikitnya telah terjadi 25 kasus kecelakaan akibat tingginya gundukan jembatan yang dibangun melalui dana CSR (corporate social responsibility) dari Chevron Indonesia.

Dinas Perhubungan Kabupaten Penajam Paser Utara juga akan memasang rambu-rambu peringatan bagi pengguna jalan untuk berhati-hati ketika melalui jembatan Lawe-Lawe, sementara PLN berjanji segera memasang lampu PJU. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017