Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak berharap proyek jembatan tol yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan dapat segera dilelang.
"Kami berharap tahun ini Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dapat segera melakukan pelelangan terhadap proyek jembatan tol itu. Arahan yang saya terima dari Bapak Presiden Joko Widodo, agar semua proyek strategis nasional di daerah harus disukseskan termasuk jembatan tol Penajam Paser Utara-Balikpapan," kata Awang Faroek di Samarinda, Selasa.
Gubernur mengaku optimistis proyek infrastruktur yang diprakarsai pemerintah daerah itu akan segera dibangun.
"Dari dukungan Presiden Joko Widodo, pemasangan pancang jembatan tol Penajam Paser Utara-Balikpapan itu akan segera dilakukan," terang Awang Faroek.
Perencanaan pembangunan jembatan tol yang menghubungkan dua daerah itu telah diselesaikan dengan pola kerjasama "public private partnership" (PPP).
Kerja sama proyek pola "multiyears contract" (MYC) itu antara PT Waskita Karya, Perusda Pemprov Kaltim (PT Kaltim Infrastruktur), Perusda Penajam Paser Utara dan Perusda Balikpapan.
"Didukung swasta lainnya termasuk investor dari Cina Shandong Hi Speed, sama seperti Beijing Urban Contruction Group (BUCG) yang ikut mendukung pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda," tutur Awang Faroek.
Ia menyebutkan bentang jembatan 415 meter dengan ketinggian jembatan (clearance) telah disetujui 50 meter itu dengan biaya yang diperlukan Rp6,5 trilliun.
Gubernur menyatakan persetujuan Kementerian PUPR telah didapatkan dengan penunjukan PT Waskita Karya bekerja sama dengan perusda serta investor dari Cina.
Permasalahan yang tersisa kata Awang Faroek yakni perlunya dukungan Menteri BUMN karena sebagian lahan proyek berada dalam kawasan yang dikelola PT Pertamina.
"Khususnya pembangunan akses jembatan tol dan `coastal road` Balikpapan sampai ke Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan," terang Awang Faroek.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Kami berharap tahun ini Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dapat segera melakukan pelelangan terhadap proyek jembatan tol itu. Arahan yang saya terima dari Bapak Presiden Joko Widodo, agar semua proyek strategis nasional di daerah harus disukseskan termasuk jembatan tol Penajam Paser Utara-Balikpapan," kata Awang Faroek di Samarinda, Selasa.
Gubernur mengaku optimistis proyek infrastruktur yang diprakarsai pemerintah daerah itu akan segera dibangun.
"Dari dukungan Presiden Joko Widodo, pemasangan pancang jembatan tol Penajam Paser Utara-Balikpapan itu akan segera dilakukan," terang Awang Faroek.
Perencanaan pembangunan jembatan tol yang menghubungkan dua daerah itu telah diselesaikan dengan pola kerjasama "public private partnership" (PPP).
Kerja sama proyek pola "multiyears contract" (MYC) itu antara PT Waskita Karya, Perusda Pemprov Kaltim (PT Kaltim Infrastruktur), Perusda Penajam Paser Utara dan Perusda Balikpapan.
"Didukung swasta lainnya termasuk investor dari Cina Shandong Hi Speed, sama seperti Beijing Urban Contruction Group (BUCG) yang ikut mendukung pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda," tutur Awang Faroek.
Ia menyebutkan bentang jembatan 415 meter dengan ketinggian jembatan (clearance) telah disetujui 50 meter itu dengan biaya yang diperlukan Rp6,5 trilliun.
Gubernur menyatakan persetujuan Kementerian PUPR telah didapatkan dengan penunjukan PT Waskita Karya bekerja sama dengan perusda serta investor dari Cina.
Permasalahan yang tersisa kata Awang Faroek yakni perlunya dukungan Menteri BUMN karena sebagian lahan proyek berada dalam kawasan yang dikelola PT Pertamina.
"Khususnya pembangunan akses jembatan tol dan `coastal road` Balikpapan sampai ke Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan," terang Awang Faroek.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017