Paser (ANTARA Kaltim) - Dua sekolah setingkat sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, telah menerapkan PIK atau Pusat Informasi Konseling Remaja.
"Saat ini, sudah ada dua sekolah tingkat SMA yang menerapkan PIK," kata Kepala Bidang Kesejahteraan Keluarga Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Paser, Amperawati, dihubungi Tanah Grogot, Kamis.
Selain dua sekolah tingkat SMA kata Amperawati, dua perguruan tinggi di Kabupaten Paser juga telah menerapkan PIK Remaja tersebut.
"Sekolah yang telah menerapkan PIK Remaja itu adalah, SMA 1 dan SMA Muhammadiyah Tanah Grogot dan untuk tingkat perguruan tinggi yakni, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Muhammadiyah serta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Widya Praja," tuturnya.
PIK Remaja lanjut Amperawati, merupakan wadah bagi remaja untuk berkonsultasi terkait permasalahan yang seringkali menimpa mereka seperti narkoba, seks bebas, penyalahgunaan zat adiktif lainnya yang akan menjerumuskan mereka kepada penyakit seperti HIV/Aids.
"PIK Remaja itu sebagai tempat curhatnya mereka yang dikelola oleh remaja untuk mendengarkan permasalah teman sebaya mereka. Jadi, mereka akan lebih terbuka jika curhat dengan sebayanya," ujar Amperawati.
Lebih tepatnya PIK Remaja tersebut menurut dia, untuk mencegah dan mengantisipasi terjerumusnya remaja kepada penyimpangan dalam pergaulan bebas.
"Jika mereka secara terbuka berkonsultasi dan dicarikan jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi, hal ini akan menjauhkan mereka dari jalan yang salah yang bisa menjerumuskan dan menghancurkan masa depan mereka," jelas Amperawati.
"Kami mendorong Dinas Pendidikan untuk dapat mengajak sekolah-sekolah menengah lainnya agar membentuk PIK di setiap sekolah dan perguruan tinggi," harap Amperawati. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Saat ini, sudah ada dua sekolah tingkat SMA yang menerapkan PIK," kata Kepala Bidang Kesejahteraan Keluarga Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Paser, Amperawati, dihubungi Tanah Grogot, Kamis.
Selain dua sekolah tingkat SMA kata Amperawati, dua perguruan tinggi di Kabupaten Paser juga telah menerapkan PIK Remaja tersebut.
"Sekolah yang telah menerapkan PIK Remaja itu adalah, SMA 1 dan SMA Muhammadiyah Tanah Grogot dan untuk tingkat perguruan tinggi yakni, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Muhammadiyah serta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Widya Praja," tuturnya.
PIK Remaja lanjut Amperawati, merupakan wadah bagi remaja untuk berkonsultasi terkait permasalahan yang seringkali menimpa mereka seperti narkoba, seks bebas, penyalahgunaan zat adiktif lainnya yang akan menjerumuskan mereka kepada penyakit seperti HIV/Aids.
"PIK Remaja itu sebagai tempat curhatnya mereka yang dikelola oleh remaja untuk mendengarkan permasalah teman sebaya mereka. Jadi, mereka akan lebih terbuka jika curhat dengan sebayanya," ujar Amperawati.
Lebih tepatnya PIK Remaja tersebut menurut dia, untuk mencegah dan mengantisipasi terjerumusnya remaja kepada penyimpangan dalam pergaulan bebas.
"Jika mereka secara terbuka berkonsultasi dan dicarikan jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi, hal ini akan menjauhkan mereka dari jalan yang salah yang bisa menjerumuskan dan menghancurkan masa depan mereka," jelas Amperawati.
"Kami mendorong Dinas Pendidikan untuk dapat mengajak sekolah-sekolah menengah lainnya agar membentuk PIK di setiap sekolah dan perguruan tinggi," harap Amperawati. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016