Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebagai program prioritas pembangunan di Kaltim, sektor kesehatan terus mendapatkan perhatian serius oleh Pemprov. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
"Peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah manusia yang sehat, karena itu kesehatan merupakan salah satu indikator utama dalam peningkatan SDM, dimana manusia yang sehat adalah mereka yang mematuhi semua prosedur kesehatan, salah satunya imuninasi bagi balita," kata Asisten Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kaltim, H Bere Ali, mewakili Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, pada Rapat Koordinasi Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2016 yang berlangsung di ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (23/2).
Pelaksanaan Pekan Imunisasi (PIN) Polio serentak di seluruh tanah air, pada 8-15 Maret 2016 termasuk di Kaltim diharapkan berlangsung lancar dan sukses dan perlu dukungan seluruh stakeholders termasuk lapisan masyarakat guna menyukseskan.
“Khususnya bagi ibu-ibu yang memiliki balita, kiranya bisa datang ke Posyandu untuk mendapat imunisasi polio. Sifatnya preventif, karena kalau imunisasi polio tidak bisa dilaksanakan, kita khawatir lima tahun akan ada yang tertular polio, tetapi kalau diimunisasi anak akan terlindung atau kebal dan terhindar dari virus polio,"kata Bere Ali.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Dr Hj Rini Retno Sukesi dalam laporannya mengatakan, PIN Polio dilaksanakansatu pekan pada 8-16 Meret 2016, di seluruh provinsi Indonesia kecuali Daerah Istimewah Yokyakarta, Imunaisasi tambahan ini diperoleh di Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, rumah sakit, klinik swasta, Pos PIN serta fasilitas pelayanan kesehatan lain.
"PIN Polio Provinsi Kaltim dilaksanakan di 10 kabupaten/kota dengan data sasaran 338.759, usia 0-59 bulan, sementara Pos PIN 4.609 Pos Palayanan. Saat ini sudah dipersiapkan vaksin polio sebanyak 20.320 vial (1 vial bisa dipergunakan untuk 17 balita) dan sebagian sudah didistribusikan ke kabupaten/kota," papar Rini.(Humas Prov Kaltim/mar).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah manusia yang sehat, karena itu kesehatan merupakan salah satu indikator utama dalam peningkatan SDM, dimana manusia yang sehat adalah mereka yang mematuhi semua prosedur kesehatan, salah satunya imuninasi bagi balita," kata Asisten Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kaltim, H Bere Ali, mewakili Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, pada Rapat Koordinasi Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2016 yang berlangsung di ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (23/2).
Pelaksanaan Pekan Imunisasi (PIN) Polio serentak di seluruh tanah air, pada 8-15 Maret 2016 termasuk di Kaltim diharapkan berlangsung lancar dan sukses dan perlu dukungan seluruh stakeholders termasuk lapisan masyarakat guna menyukseskan.
“Khususnya bagi ibu-ibu yang memiliki balita, kiranya bisa datang ke Posyandu untuk mendapat imunisasi polio. Sifatnya preventif, karena kalau imunisasi polio tidak bisa dilaksanakan, kita khawatir lima tahun akan ada yang tertular polio, tetapi kalau diimunisasi anak akan terlindung atau kebal dan terhindar dari virus polio,"kata Bere Ali.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Dr Hj Rini Retno Sukesi dalam laporannya mengatakan, PIN Polio dilaksanakansatu pekan pada 8-16 Meret 2016, di seluruh provinsi Indonesia kecuali Daerah Istimewah Yokyakarta, Imunaisasi tambahan ini diperoleh di Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, rumah sakit, klinik swasta, Pos PIN serta fasilitas pelayanan kesehatan lain.
"PIN Polio Provinsi Kaltim dilaksanakan di 10 kabupaten/kota dengan data sasaran 338.759, usia 0-59 bulan, sementara Pos PIN 4.609 Pos Palayanan. Saat ini sudah dipersiapkan vaksin polio sebanyak 20.320 vial (1 vial bisa dipergunakan untuk 17 balita) dan sebagian sudah didistribusikan ke kabupaten/kota," papar Rini.(Humas Prov Kaltim/mar).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016