Samarinda (ANTARA Kaltim)- Anggota Komisi III DPRD Kaltim Irwan Faisyal HP mendorong Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Andrinof Chaniago segera mengambil langkah percepatan pembangunan rel kereta api di Kaltim.
Dibangunnya rel kereta api yang menghubungkan Kutai Barat, Balikpapan dan Penajam Paser Utara guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kaltim.
“Apalagi jika Bapak Menteri (Andrinof Chaniago) segera melakukan peninjauan langsung rencana pembangunan rel kereta api tersebut, tentu ini sangat bagus. Sehingga dapat melihat langsung situasinya, bagaimana kebutuhannya juga akan terlihat,†kata Irwan.
Rencana pembangunan rel kereta api sepanjang 200 kilometer ini sempat dikabarkan dimentahkan oleh pemerintah pusat. Namun berita tersebut ditepis Gubernur Kaltim Awang Faroek.
Menurutnya ada jawaban Menteri PPN bahwa pembangunan tetap berlanjut, sebab sumber dana pembangunan bukan berasal dari APBD maupun APBN, melainkan dana hasil kerjasama dengan investor asal Rusia.
Investor Rusia tersebut yaitu Rusian Railways melalui PT Kereta Api Borneo inilah yang akan membangun rel kereta api khusus batu bara, namun tetap dimungkinkan dapat digunakan untuk angkutan penumpang.
“Saya yakin Gubernur Kaltim akan berhasil mewujudkan pembangunan rel kereta api pertama di Kaltim ini,†ungkap politikus Golkar ini.
Irwan menambahkan, dengan peninjauan langsung oleh Menteri terkait, maka selain kelayakan, besarnya kebutuhan, potensinya untuk mendongkrak pembangunan juga dapat dilihat.
“Apalagi kebutuhan pembangunan ini bukan semata-mata keinginan Gubernur Kaltim yang turut mendorong segera dimulainya pembangunan, namun benar-benar kebutuhan,†sebut Irwan.
Jika melihat langsung kondisi jalan di wilayah Kaltim banyak rusak parah akibat kendaraan alat berat yang mengeksplorasi dan mengangkut hasil sumber daya alam Kaltim.
Tentu pemerintah pusat akan mengerti seberata penting kebutuhan angkutan tersebut, belum lagi kebutuhan infrastruktur ini juga akan turut memberi manfaat tak hanya pada pengangkutan SDA seperti batu bara, melainkan kelapa sawit yang menggunakan alat berat.
“Perlahan namun pasti, sektor lain juga akan tumbuh seiring tersedianya jalur kereta api. Kaltim juga akan memiliki tenaga yang expert di bidang perkeretaapian dari mahasiswa yang dibiayai dari Beasiswa Kaltim Cemerlang saat ini yang sedang menempuh pendidikan bidang teknik perkeretaapian di Rusia,†ujar Irwan. (Humas DPRD Kaltim/ advertorial/lia/oke)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Dibangunnya rel kereta api yang menghubungkan Kutai Barat, Balikpapan dan Penajam Paser Utara guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kaltim.
“Apalagi jika Bapak Menteri (Andrinof Chaniago) segera melakukan peninjauan langsung rencana pembangunan rel kereta api tersebut, tentu ini sangat bagus. Sehingga dapat melihat langsung situasinya, bagaimana kebutuhannya juga akan terlihat,†kata Irwan.
Rencana pembangunan rel kereta api sepanjang 200 kilometer ini sempat dikabarkan dimentahkan oleh pemerintah pusat. Namun berita tersebut ditepis Gubernur Kaltim Awang Faroek.
Menurutnya ada jawaban Menteri PPN bahwa pembangunan tetap berlanjut, sebab sumber dana pembangunan bukan berasal dari APBD maupun APBN, melainkan dana hasil kerjasama dengan investor asal Rusia.
Investor Rusia tersebut yaitu Rusian Railways melalui PT Kereta Api Borneo inilah yang akan membangun rel kereta api khusus batu bara, namun tetap dimungkinkan dapat digunakan untuk angkutan penumpang.
“Saya yakin Gubernur Kaltim akan berhasil mewujudkan pembangunan rel kereta api pertama di Kaltim ini,†ungkap politikus Golkar ini.
Irwan menambahkan, dengan peninjauan langsung oleh Menteri terkait, maka selain kelayakan, besarnya kebutuhan, potensinya untuk mendongkrak pembangunan juga dapat dilihat.
“Apalagi kebutuhan pembangunan ini bukan semata-mata keinginan Gubernur Kaltim yang turut mendorong segera dimulainya pembangunan, namun benar-benar kebutuhan,†sebut Irwan.
Jika melihat langsung kondisi jalan di wilayah Kaltim banyak rusak parah akibat kendaraan alat berat yang mengeksplorasi dan mengangkut hasil sumber daya alam Kaltim.
Tentu pemerintah pusat akan mengerti seberata penting kebutuhan angkutan tersebut, belum lagi kebutuhan infrastruktur ini juga akan turut memberi manfaat tak hanya pada pengangkutan SDA seperti batu bara, melainkan kelapa sawit yang menggunakan alat berat.
“Perlahan namun pasti, sektor lain juga akan tumbuh seiring tersedianya jalur kereta api. Kaltim juga akan memiliki tenaga yang expert di bidang perkeretaapian dari mahasiswa yang dibiayai dari Beasiswa Kaltim Cemerlang saat ini yang sedang menempuh pendidikan bidang teknik perkeretaapian di Rusia,†ujar Irwan. (Humas DPRD Kaltim/ advertorial/lia/oke)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015