Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Kalimantan Timur melaporkan pemalsuan surat-surat dukungan untuk menggelar musyawarah daerah luar biasa (musdalub) KNPI yang digelar di Samarinda, Sabtu (10/1).

"Kami laporkan ke Polda Kaltim pada Jumat lalu," kata Agus Amri, Wakil Ketua Bidang Hukum DPD KNPI Kaltim, Minggu.

Menurut Agus Amri, dapat dipastikan surat-surat dukungan dari DPD KNPI kabupaten/kota yang diklaim oleh Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Kaltim untuk menggelar musdalub tersebut adalah palsu.

"Kami tidak pernah mengeluarkan surat dukungan apa pun," kata Bastian, Ketua DPD KNPI Berau, salah satu DPD yang disebutkan MPI mendukung digelarnya musdalub.

Yang ada, ungkap Bastian, mereka ditelepon oleh Amir P Ali, pengurus MPI, untuk mendukung musdalub. Karena alasan untuk musdalub itu tidak jelas bagi sebagian besar DPD kabupaten/kota, maka tidak ada yang mendukung ide itu.

MPI menyebutkan musdalub didukung oleh DPD KNPI Berau, Kutai Timur, Samarinda, Balikpapan, dan Paser. Dukungan pengurus-pengurus daerah itu bagian dari dukungan oleh organisasi-organisasi kepemudaan (OKP) lainnya yang di-klaim berjumlah seluruhnya 92 OKP. KNPI Kaltim beranggotakan 120 OKP.

Di sisi lain, dikabarkan musdalub tetap berlangsung di Samarinda. Meski tidak bisa menggunakan Grha Pemuda di mana sekretariat KNPI Kaltim berada, musdalub digelar di salah satu ruang di Lamin Etam, Kantor Gubernur Kalimantan Timur.

Menurut Yunus Nusi, Ketua MPI, kepengurusan Khairudin sekarang banyak melanggar AD/ART organisasi. Pelanggaran-pelanggaran itu membuat anggota-anggota KNPI, yaitu OKP-OKP tersebut bergerak dan minta kepengurusan diganti melalui musdalub tersebut.

"Itu juga alasan yang kami tidak pahami. MPI silakan perlihatkan yang mana saja yang sudah dilanggar oleh pengurus saat ini dari AD/ART," kata Harman.

Sampai saat ini, tandas Harman, alasan itu tidak pernah jelas. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015