Samarinda (ANTARA Kaltim) - Staf Ahli Gubernur Bidang Pendidikan H Sigit Muryono mengatakan, para guru khususnya jenjang sekolah dasar dan menengah harus siap mengimplementasikan kurikulum 2013. Pasalnya, belum semua guru di daerah ini yang siap dengan perubahan kurikulum tersebut.
"Setiap guru di Kaltim harus siap dengan kurikulum 2013. Setiap guru harus menyiapkan diri agar mampu mengimplementasikan kurikulum 2013 itu dengan baik," kata Sigit Muryono pada Rembuk Pendidikan Kaltim 2014 yang digelar di Pendopo Lamin Etam, Kamis (4/12).
Sigit yang juga ketua panitia rembuk pendidikan bertema "Dengan Semangat Kaltim Cemerlang Kita Wujudkan Kaltim Maju 2018" itu secara terbuka menyebutkan bahwa ketidaksiapan para guru itu justru seringkali terjadi karena kemalasan mereka untuk mengubah pola pikir atau mindset.
Tidak sedikit guru yang enggan melakukan perubahan karena menganggap kurikulum sebelumnya sudah baik dan tidak perlu bersusah payah melakukan perubahan mengikuti pola yang baru. Lebih celaka lagi jika, guru-guru yang sulit melakukan perubahan sesuai kurikulum 2013 itu justru para guru yang sudah sering mengikuti pelatihan dan penataran.
"Hal penting yang harus segera dilakukan adalah melakukan perubahan pola pikir atau mindset. Sebab pameo yang berkembang, sudah bolak balik ditatar, kok tidak juga berubah. Ternyata, masalahnya itu pola pikir. Karena itu, perubahan mindset itu harus dilakukan," tegas Sigit. (Humas Prov Kaltim/sul)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Setiap guru di Kaltim harus siap dengan kurikulum 2013. Setiap guru harus menyiapkan diri agar mampu mengimplementasikan kurikulum 2013 itu dengan baik," kata Sigit Muryono pada Rembuk Pendidikan Kaltim 2014 yang digelar di Pendopo Lamin Etam, Kamis (4/12).
Sigit yang juga ketua panitia rembuk pendidikan bertema "Dengan Semangat Kaltim Cemerlang Kita Wujudkan Kaltim Maju 2018" itu secara terbuka menyebutkan bahwa ketidaksiapan para guru itu justru seringkali terjadi karena kemalasan mereka untuk mengubah pola pikir atau mindset.
Tidak sedikit guru yang enggan melakukan perubahan karena menganggap kurikulum sebelumnya sudah baik dan tidak perlu bersusah payah melakukan perubahan mengikuti pola yang baru. Lebih celaka lagi jika, guru-guru yang sulit melakukan perubahan sesuai kurikulum 2013 itu justru para guru yang sudah sering mengikuti pelatihan dan penataran.
"Hal penting yang harus segera dilakukan adalah melakukan perubahan pola pikir atau mindset. Sebab pameo yang berkembang, sudah bolak balik ditatar, kok tidak juga berubah. Ternyata, masalahnya itu pola pikir. Karena itu, perubahan mindset itu harus dilakukan," tegas Sigit. (Humas Prov Kaltim/sul)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014