Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim), Bonifasius Belawan Geh menyatakan bahwa di daerah yang ia pimpin tersebut telah bebas dari status desa tertinggal berkat sinergisitas antara pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga pusat.
"Dari 50 kampung (desa) yang tersebar pada lima kecamatan di Mahulu, sebanyak delapan kampung berstatus desa mandiri, 16 kampung maju, dan 26 kampung berstatus berkembang, maka tidak ada lagi kampung yang berstatus tertinggal," katanya di Mahulu, Jumat.
Pencapaian menaikkan status desa dari sangat tertinggal dan tertinggal menjadi berkembang, maju, dan mandiri berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) ini, kata dia, merupakan hasil dari komitmen bersama para pihak dan didukung melalui Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Kampung (ADK).
Setidaknya terdapat sekitar Rp6 miliar anggaran yang masuk ke setiap kampung per tahun untuk pembangunan kampung maupun operasional kampung, sehingga anggaran ini menjadi salah satu faktor kunci dalam meningkatkan IDM, karena setiap pembangunan dipastikan membutuhkan biaya.
"Keberhasilan pembangunan desa yang dibuktikan dengan adanya kenaikan IDM berdasarkan perhitungan kementerian desa ini, tentu sejalan dengan konsep pembangunan Indonesia dari pinggiran yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, karena ketika desa yang merupakan teras negara maju, hal ini menggambarkan bahwa negara juga maju," katanya.
Ia melanjutkan anggaran yang masuk ke kampung baik berupa DD maupun ADK, telah berhasil melakukan berbagai program pembangunan mulai dari peningkatan infrastruktur baik jalan maupun jembatan, pengembangan usaha desa, hingga pemberdayaan masyarakat di berbagai aspek, terutama aspek peningkatan ekonomi warga.
"Berbagai program pemberdayaan yang melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga turut berperan dalam memperkuat ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup, karena tiap BUMDes menjalankan unit usaha sesuai dengan kearifan lokal masing-masing," katanya.
Bupati juga menambahkan keberhasilan ini merupakan langkah awal bagi pemda untuk terus mendorong kemajuan di seluruh wilayah kecamatan hingga kampung dengan fokus pada peningkatan ekonomi, pendidikan, serta kesehatan masyarakat, terutama untuk sejumlah kampung yang masih berstatus berkembang.
"Adanya keberhasilan mendongkrak status desa menjadi berkembang, maju, dan mandiri ini, maka Kabupaten Mahulu semakin mendekati visi daerah untuk menciptakan desa-desa yang mandiri dan berdaya saing, sambil terus mendukung pembangunan di seluruh wilayah pedalaman dan perbatasan negara, terutama di Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai," kata Boni.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Dari 50 kampung (desa) yang tersebar pada lima kecamatan di Mahulu, sebanyak delapan kampung berstatus desa mandiri, 16 kampung maju, dan 26 kampung berstatus berkembang, maka tidak ada lagi kampung yang berstatus tertinggal," katanya di Mahulu, Jumat.
Pencapaian menaikkan status desa dari sangat tertinggal dan tertinggal menjadi berkembang, maju, dan mandiri berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) ini, kata dia, merupakan hasil dari komitmen bersama para pihak dan didukung melalui Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Kampung (ADK).
Setidaknya terdapat sekitar Rp6 miliar anggaran yang masuk ke setiap kampung per tahun untuk pembangunan kampung maupun operasional kampung, sehingga anggaran ini menjadi salah satu faktor kunci dalam meningkatkan IDM, karena setiap pembangunan dipastikan membutuhkan biaya.
"Keberhasilan pembangunan desa yang dibuktikan dengan adanya kenaikan IDM berdasarkan perhitungan kementerian desa ini, tentu sejalan dengan konsep pembangunan Indonesia dari pinggiran yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, karena ketika desa yang merupakan teras negara maju, hal ini menggambarkan bahwa negara juga maju," katanya.
Ia melanjutkan anggaran yang masuk ke kampung baik berupa DD maupun ADK, telah berhasil melakukan berbagai program pembangunan mulai dari peningkatan infrastruktur baik jalan maupun jembatan, pengembangan usaha desa, hingga pemberdayaan masyarakat di berbagai aspek, terutama aspek peningkatan ekonomi warga.
"Berbagai program pemberdayaan yang melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga turut berperan dalam memperkuat ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup, karena tiap BUMDes menjalankan unit usaha sesuai dengan kearifan lokal masing-masing," katanya.
Bupati juga menambahkan keberhasilan ini merupakan langkah awal bagi pemda untuk terus mendorong kemajuan di seluruh wilayah kecamatan hingga kampung dengan fokus pada peningkatan ekonomi, pendidikan, serta kesehatan masyarakat, terutama untuk sejumlah kampung yang masih berstatus berkembang.
"Adanya keberhasilan mendongkrak status desa menjadi berkembang, maju, dan mandiri ini, maka Kabupaten Mahulu semakin mendekati visi daerah untuk menciptakan desa-desa yang mandiri dan berdaya saing, sambil terus mendukung pembangunan di seluruh wilayah pedalaman dan perbatasan negara, terutama di Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai," kata Boni.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024