Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur memberikan edukasi wawasan bersikap bijak dan cerdas dalam menggunakan media sosial kepada para finalis Puteri Muslimah Nusantara 2024.
Pranata Komputer Ahli Muda, Diskominfo Kaltim Fahmi Asa di Samarinda, Kamis, mengatakan pentingnya kesadaran digital bagi setiap individu, terutama para finalis putri muslimah yang akan menjadi sorotan publik.
Ia menjelaskan bahwa kesadaran digital mencakup kemampuan untuk mengontrol kehadiran diri di media sosial dan menjaga privasi.
“Berpikir kritis sebelum membagikan informasi sangat penting agar kita tidak terjebak dalam budaya berbagi tanpa dasar yang kuat,” ungkap Fahmi saat menyampaikan materi "Bijak Bermedia Sosial" dalam sesi karantina Puteri Muslimah Nusantara 2024.
Dalam kegiatan yang diikuti 28 finalis dari berbagai provinsi di Indonesia ini, Fahmi menekankan pentingnya kecakapan dalam produksi konten dengan menggunakan smartphone.
Ia memberikan tips sederhana dalam fotografi dan videografi agar para finalis mampu menghasilkan konten berkualitas yang sesuai dengan etika dan pesan yang ingin disampaikan.
“Konten yang positif dan bermanfaat akan meningkatkan citra diri, jadi penting sekali menguasai teknik dasar ini,” tambahnya.
Pemanfaatan mesin pencari juga menjadi salah satu poin yang dipaparkan. Fahmi menyarankan agar para finalis lebih bijak dalam mencari informasi dengan menggunakan mesin pencari, sehingga mereka dapat memperoleh informasi yang akurat dan kredibel.
“Mampu menggunakan mesin pencari secara efektif akan membantu kita menyaring informasi dan membedakan mana yang dapat dipercaya,” jelasnya.
Tak kalah penting, Fahmi juga membahas tantangan teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI) dan ancaman berita palsu atau hoaks. Ia mengajak para finalis untuk bersikap kritis dalam menyikapi teknologi AI serta waspada terhadap penyebaran hoaks.
Menurutnya, memahami teknologi dan potensi risikonya adalah bagian dari kecakapan digital yang harus dimiliki oleh generasi muda.
Dengan pemahaman dan keterampilan digital ini, para finalis diharapkan dapat memanfaatkan media sosial untuk hal-hal positif dan menjadi contoh bagi generasi lainnya. Mereka diharapkan mampu menyebarkan informasi yang bermanfaat, mencegah hoaks dan menunjukkan penggunaan teknologi secara bijak.
Karantina Puteri Muslimah Nusantara 2024 ini menjadi ajang penting menjelang grand final yang akan digelar pada 16 November 2024 di Hotel Mercure Samarinda.
Melalui ajang ini, para finalis tidak hanya dinilai dari segi kecantikan, tetapi juga kecerdasan dan kemampuan menjadi panutan positif di era digital.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
Pranata Komputer Ahli Muda, Diskominfo Kaltim Fahmi Asa di Samarinda, Kamis, mengatakan pentingnya kesadaran digital bagi setiap individu, terutama para finalis putri muslimah yang akan menjadi sorotan publik.
Ia menjelaskan bahwa kesadaran digital mencakup kemampuan untuk mengontrol kehadiran diri di media sosial dan menjaga privasi.
“Berpikir kritis sebelum membagikan informasi sangat penting agar kita tidak terjebak dalam budaya berbagi tanpa dasar yang kuat,” ungkap Fahmi saat menyampaikan materi "Bijak Bermedia Sosial" dalam sesi karantina Puteri Muslimah Nusantara 2024.
Dalam kegiatan yang diikuti 28 finalis dari berbagai provinsi di Indonesia ini, Fahmi menekankan pentingnya kecakapan dalam produksi konten dengan menggunakan smartphone.
Ia memberikan tips sederhana dalam fotografi dan videografi agar para finalis mampu menghasilkan konten berkualitas yang sesuai dengan etika dan pesan yang ingin disampaikan.
“Konten yang positif dan bermanfaat akan meningkatkan citra diri, jadi penting sekali menguasai teknik dasar ini,” tambahnya.
Pemanfaatan mesin pencari juga menjadi salah satu poin yang dipaparkan. Fahmi menyarankan agar para finalis lebih bijak dalam mencari informasi dengan menggunakan mesin pencari, sehingga mereka dapat memperoleh informasi yang akurat dan kredibel.
“Mampu menggunakan mesin pencari secara efektif akan membantu kita menyaring informasi dan membedakan mana yang dapat dipercaya,” jelasnya.
Tak kalah penting, Fahmi juga membahas tantangan teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI) dan ancaman berita palsu atau hoaks. Ia mengajak para finalis untuk bersikap kritis dalam menyikapi teknologi AI serta waspada terhadap penyebaran hoaks.
Menurutnya, memahami teknologi dan potensi risikonya adalah bagian dari kecakapan digital yang harus dimiliki oleh generasi muda.
Dengan pemahaman dan keterampilan digital ini, para finalis diharapkan dapat memanfaatkan media sosial untuk hal-hal positif dan menjadi contoh bagi generasi lainnya. Mereka diharapkan mampu menyebarkan informasi yang bermanfaat, mencegah hoaks dan menunjukkan penggunaan teknologi secara bijak.
Karantina Puteri Muslimah Nusantara 2024 ini menjadi ajang penting menjelang grand final yang akan digelar pada 16 November 2024 di Hotel Mercure Samarinda.
Melalui ajang ini, para finalis tidak hanya dinilai dari segi kecantikan, tetapi juga kecerdasan dan kemampuan menjadi panutan positif di era digital.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024