Kerumunan warga yang cukup padat saat menonton peristiwa kebakaran, menjadi tantangan tersendiri bagi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan untuk menjinakkan api yang melahap sejumlah bangunan di pemukiman RT 18, Gunung Sari Ilir (GSI), Balikpapan Tengah, tepatnya di belakang Toko Utama, Senin malam (11/11)
"Masyarakat banyak yang berada di sekitar lokasi kebakaran, sehingga pergerakan kami cukupu sulit," kata Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali saat memantau proses pendinginan di lokasi kebakaran tersebut.
Padatnya masyarakat yang berada dilokasi kebakaran itu menurut Usman, cukup mengusik kinerja tim pemadam kebakaran. Lebih lagi jalan menuju ke titik api cukup kecil.
Bila digambarkan, lokasi menuju ke titik api itu masuk sekitar 300 meter dari badan jalan utama, ruas jalan itu masih cukup untuk unit mobil pemadam kebakaran berukuran besar.
Namun, itu belum cukup untuk menjangkau titik api, mengingat setelah memasuki jalan tersebut, petugas harus kembali masuk ke dalam gang berukuran kurang lebih 3 meter.
Dari pantauan ANTARA, hanya mobil pemadam kebakaran berukuran kecil bisa masuk ke dalam lokasi yang terletak kurang lebih sejauh 70 meter, dan di sekitar gang hingga titik lokasi kebakaran itu pula banyak warga yang justru menyaksikan serta mengabadikan peristiwa itu melalui gawai.
Teriakan dari petugas pemadam kebakaran hingga aparat kepolisian serta relawan yang menyuruh warga tidak memiliki kepentingan untuk pergi keluar menjauh dari lokasi kebakaran, acap kali terdengar di lokasi.
"Yang kami khawatirkan itu bila terjadi sesuatu seperti ada yang ambruk atau kejadian yang tidak diinginkan lainnya," ungkap Usman.
Api yang dikhawatirkan Usman itu nyaris terjadi, yakni saat itu tak jauh dari warga yang menonton, salah satu bangunan berlantai dua yang terbakar itu ambruk, hanya berjarak 2 meter dari kerumunan warga yang menonton, beruntungnya tidak mengenai warga.
Usman melanjutkan, dalam peristiwa kebakaran tersebut, pihaknya mengerahkan sebanyak 15 unit pemadam kebakaran, mengingat api cukup besar serta peristiwa itu terjadi di pemukiman warga mayoritas berbahan dasar yang mudah terbakar sehingga berpotensi membesar.
"Kami terima laporan sekitar pukul 20.00 wita dan langsung kami kerahkan unit terdekat,. Diperkirakan sebanyak empat bangunan rumah ludes terbakar. Ini masih perkiraan awal," ungkap Usman.
Hingga pukul 22.45 wita, petugas nampak masih melakukan pendinginan di lokasi kebakaran, dimana api-api berukuran kecil pun juga masih terlihat.
Sementara itu, menurut warga sekitar memperkirakan rumah yang terbakar itu sebanyak 6 rumah, mengingat api itu menjalar ke belakang dari yang awal terbakar.
"Asal apinya dari rumah tingkat yang di depan, dari depan memang keliatan tiga, tapi di belakang ada banyak" kata Muhammad Yudha warga sekitar.
Saat kejadian, kata dia sedang berada di tempat kerja yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Rumah Yudha, hanya berjarak empat rumah dari lokasi kebakaran.
"Saya di telpon sama orang rumah, ada api, jadi saya ambil alat pemadam api ringan (apar) ternyata apinya cukup besar, itu sekitar jam 19.50 wita, dan alhamdulillah rumah enggak kena," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Masyarakat banyak yang berada di sekitar lokasi kebakaran, sehingga pergerakan kami cukupu sulit," kata Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali saat memantau proses pendinginan di lokasi kebakaran tersebut.
Padatnya masyarakat yang berada dilokasi kebakaran itu menurut Usman, cukup mengusik kinerja tim pemadam kebakaran. Lebih lagi jalan menuju ke titik api cukup kecil.
Bila digambarkan, lokasi menuju ke titik api itu masuk sekitar 300 meter dari badan jalan utama, ruas jalan itu masih cukup untuk unit mobil pemadam kebakaran berukuran besar.
Namun, itu belum cukup untuk menjangkau titik api, mengingat setelah memasuki jalan tersebut, petugas harus kembali masuk ke dalam gang berukuran kurang lebih 3 meter.
Dari pantauan ANTARA, hanya mobil pemadam kebakaran berukuran kecil bisa masuk ke dalam lokasi yang terletak kurang lebih sejauh 70 meter, dan di sekitar gang hingga titik lokasi kebakaran itu pula banyak warga yang justru menyaksikan serta mengabadikan peristiwa itu melalui gawai.
Teriakan dari petugas pemadam kebakaran hingga aparat kepolisian serta relawan yang menyuruh warga tidak memiliki kepentingan untuk pergi keluar menjauh dari lokasi kebakaran, acap kali terdengar di lokasi.
"Yang kami khawatirkan itu bila terjadi sesuatu seperti ada yang ambruk atau kejadian yang tidak diinginkan lainnya," ungkap Usman.
Api yang dikhawatirkan Usman itu nyaris terjadi, yakni saat itu tak jauh dari warga yang menonton, salah satu bangunan berlantai dua yang terbakar itu ambruk, hanya berjarak 2 meter dari kerumunan warga yang menonton, beruntungnya tidak mengenai warga.
Usman melanjutkan, dalam peristiwa kebakaran tersebut, pihaknya mengerahkan sebanyak 15 unit pemadam kebakaran, mengingat api cukup besar serta peristiwa itu terjadi di pemukiman warga mayoritas berbahan dasar yang mudah terbakar sehingga berpotensi membesar.
"Kami terima laporan sekitar pukul 20.00 wita dan langsung kami kerahkan unit terdekat,. Diperkirakan sebanyak empat bangunan rumah ludes terbakar. Ini masih perkiraan awal," ungkap Usman.
Hingga pukul 22.45 wita, petugas nampak masih melakukan pendinginan di lokasi kebakaran, dimana api-api berukuran kecil pun juga masih terlihat.
Sementara itu, menurut warga sekitar memperkirakan rumah yang terbakar itu sebanyak 6 rumah, mengingat api itu menjalar ke belakang dari yang awal terbakar.
"Asal apinya dari rumah tingkat yang di depan, dari depan memang keliatan tiga, tapi di belakang ada banyak" kata Muhammad Yudha warga sekitar.
Saat kejadian, kata dia sedang berada di tempat kerja yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Rumah Yudha, hanya berjarak empat rumah dari lokasi kebakaran.
"Saya di telpon sama orang rumah, ada api, jadi saya ambil alat pemadam api ringan (apar) ternyata apinya cukup besar, itu sekitar jam 19.50 wita, dan alhamdulillah rumah enggak kena," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024