Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Timur (Kutim) Agus Hari Kesuma, meminta seluruh stake holder terkait, membenahi jaringan telekomunikasi internet agar tidak ada wilayah yang blank spot area di seluruh Kutim jelang Pilkada serentak 2024.
“Blank spot area rawan dalam pelaksanaan Pilkada. Jika ada blank spot area maka segera dibenahi di seluruh wilayah desa dan kecamatan,” katanya di Samarinda, Selasa.
Ia menegaskan blank spot area atau tanpa sinyal telekomunikasi dapat menjadi ancaman serius dalam proses pemilihan kepala daerah nantinya.
Agus Hari Kesuma menekankan kepada Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) sebagai leading sektor dalam menangani daerah blank spot di Kutim.
“Alhamdulillah Diskominfo sudah melaksanakan tes di tiap kecamatan, tinggal memastikan lagi tidak ada blank spot area sampai 27 November 2024,” katanya.
Dia menjelaskan, dengan demografi Kutim yang sangat luas serta masih ada 13 desa yang termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). maka tentunya masih memiliki masalah terkait dengan jaringan Internet yang kurang baik.
Agus Hari Kesuma menegaskan perlu langkah antisipasi daerah yang mengalami blank spot area agar tidak menghambat jalannya Pilkada 2024 di Kutim.
“Terutama pada saat perhitungan suara, ini yang sangat vital,” ucapnya.
Kepala Diskominfo Staper Kutim Ronny Bonar Siburian menambahkan pihaknya telah melaksanakan pemenuhan jaringan telekomunikasi di setiap kantor camat dan kantor desa yang ada di Kutim.
“Kami sudah memasang internet, di setiap 18 kecamatan dan 139 desa dan kelurahan,” ungkapnya.
Lanjutnya, melalui arahan Pjs Bupati Kutim, Diskominfo Staper Kutim terus berusaha mengatasi hal-hal tersebut untuk kelancaran Pilkada serentak 2024.
“Ada beberapa kecamatan dan desa yang telah kami tambah bandwich-nya untuk memperkuat jaringan internet agar tidak terjadi masalah pada pelaksanaan perhitungan surat suara bisa berjalan lancar,” ujar Ronny.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024