Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provisi Kalimantan Timur, membutuhkan dana sekitar Rp1 miliar untuk melindungi personel pemadam kebakaran (Damkar) dari api dan panas saat menangani bencana kebakaran di daerah itu.
"Kami tingkatkan fasilitas untuk petugas dalam penanganan kebakaran," ujar Kepala Dinas PKP Kabupaten Penajam Paser Utara Fernando Simanjuntak di Penajam, Minggu.
Peningkatan fasilitas dengan melakukan pengadaan alat pelindung diri personel berupa seragam tahan panas dan tahan api yang dapat melindungi petugas saat menangani bencana kebakaran.
"Kami butuh dana sekitar Rp1 miliar untuk pengadaan seragam tahan panas dan tahan api itu," tambahnya.
Dinas PKP Kabupaten Penajam Paser Utara akan melakukan pengadaan 102 pasang seragam tahan panas dan 70 pasang seragam tahan api dengan dana sekitar Rp1 miliar.
Dinas PKP Kabupaten Penajam Paser Utara akan melakukan pengadaan 102 pasang seragam tahan panas dan 70 pasang seragam tahan api dengan dana sekitar Rp1 miliar.
Personel pemadam kebakaran yang tersebar di posko Damkar empat kecamatan, kata dia, harus dilengkapi dengan alat pelindung diri, termasuk seragam tahan api dan tahan panas ketika melakukan penanganan bencana kebakaran.
"Sejumlah seragam tahan api dan tahan panas yang ada sudah tidak layak pakai, seragam itu sangat penting bagi petugas Damkar," ucapnya.
Kebutuhan anggaran pengadaan seragam tahan panas dan tahan api tersebut telah diusulkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2024 Kabupaten Penajam Paser Utara.
Selain seragam tahan api dan tahan panas, Dinas PKP Kabupaten Penajam Paser Utara juga mengganti peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran lainnya yang sudah tidak memadai.
Pada APBD murni 2024, katanya, dilakukan pengadaan enam unit armada pemadam kebakaran dan telah disebar di posko Damkar di setiap kecamatan untuk memperkuat penanggulangan bencana kebakaran.
"Kami juga mengalokasikan dana untuk penambahan tujuh unit armada pemadam kebakaran lagi pada APBD Perubahan 2024," kata Fernando.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024