Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) agar bisa dijadikan sebagai daerah percontohan sebagai kota yang ramah terhadap kehidupan anak-anak di Indonesia
Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik di Samarinda, Kamis, mengatakan untuk mewujudkan KLA tersebut diperlukan sinergi yang baik antara pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota se- Kaltim.
Ia berharap, setiap kabupaten dan kota di Kaltim membentuk model yang fokus pada hak sipil anak, seperti pendidikan, kesehatan, pengasuhan anak, dan perlindungan khusus anak.
"Semua kabupaten harus bergerak, karena Kaltim siap menjadi percontohan KLA di nasional," kata dia pada diskusi monitoring tentang KLA digagas Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh deputi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak itu, Akmal Malik menginginkan data yang menyangkut KLA bukan sekadar angka, tetapi harus berdampak positif bagi kehidupan anak, baik dalam pendidikan, kesehatan, maupun pelindungan dari berbagai kejahatan.
Dia mengatakan saat ini Kaltim sudah mempunyai data pemetaan spasial. Melalui data tersebut, petugas KLA bisa mengetahui rumah dan intervensi kasus kekerasan pada anak.
"Data tersebut memudahkan deteksi kejadian kekerasan pada anak, sekaligus memudahkan petugas untuk menindaklanjuti masalah," katanya.
Akmal menginstruksikan kepada semua organisasi perangkat daerah terlibat melakukan mitigasi kekerasan pada anak.
"Tujuannya agar kekerasan pada anak bisa berkurang, sehingga hak-hak anak, seperti pendidikan, kesehatan pola asuh, dan tempat tinggal yang nyaman bisa terealisasi dengan sempurna," demikian Akmal Malik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik di Samarinda, Kamis, mengatakan untuk mewujudkan KLA tersebut diperlukan sinergi yang baik antara pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota se- Kaltim.
Ia berharap, setiap kabupaten dan kota di Kaltim membentuk model yang fokus pada hak sipil anak, seperti pendidikan, kesehatan, pengasuhan anak, dan perlindungan khusus anak.
"Semua kabupaten harus bergerak, karena Kaltim siap menjadi percontohan KLA di nasional," kata dia pada diskusi monitoring tentang KLA digagas Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh deputi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak itu, Akmal Malik menginginkan data yang menyangkut KLA bukan sekadar angka, tetapi harus berdampak positif bagi kehidupan anak, baik dalam pendidikan, kesehatan, maupun pelindungan dari berbagai kejahatan.
Dia mengatakan saat ini Kaltim sudah mempunyai data pemetaan spasial. Melalui data tersebut, petugas KLA bisa mengetahui rumah dan intervensi kasus kekerasan pada anak.
"Data tersebut memudahkan deteksi kejadian kekerasan pada anak, sekaligus memudahkan petugas untuk menindaklanjuti masalah," katanya.
Akmal menginstruksikan kepada semua organisasi perangkat daerah terlibat melakukan mitigasi kekerasan pada anak.
"Tujuannya agar kekerasan pada anak bisa berkurang, sehingga hak-hak anak, seperti pendidikan, kesehatan pola asuh, dan tempat tinggal yang nyaman bisa terealisasi dengan sempurna," demikian Akmal Malik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024