Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menggelar Gerakan Pangan Murah guna mengatasi laju inflasi terutama menjelang Lebaran Idul Fitri.

"Gerakan merupakan bentuk kolaborasi antara pihak terkait, seperti Bank Indonesia, Bulog, serta BUMD dalam menjual hasil pangan dengan harga yang terjangkau dan seimbang," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) Kaltim Heni Purwaningsih di Samarinda, Senin.

Menurut dia, langkah ini diutamakan untuk memberikan pilihan kepada masyarakat dalam memperoleh barang kebutuhan pokok dengan harga yang wajar dan juga dianggap penting dalam menjaga stabilitas harga serta pasokan barang.

Heni menegaskan bahwa pengendalian inflasi merupakan upaya lintas sektor yang melibatkan berbagai pihak terkait. Pada 2024, pihaknya telah aktif melakukan operasi pasar dari seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini hingga Maret sebanyak 126 kali.

Heni juga mengajak masyarakat untuk berbelanja dengan bijaksana sesuai dengan kebutuhan pada momen menjelang Lebaran. Ia berpesan, membeli dalam jumlah yang berlebihan dapat mengurangi kesempatan orang lain untuk memperoleh barang. Dia juga menekankan pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama.

Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim Siti Farisyah Yana menambahkan bahwa Gerakan Pangan Murah juga tersebar ke berbagai daerah Kaltim, sebagai upaya pengendalian lonjakan harga, termasuk di Kabupaten Berau, yang justru dilakukan setiap hari selama Ramadhan.

"Komoditas strategis dengan permintaan tinggi, khususnya menjelang Lebaran, menjadi fokus utama persiapan. Dalam skala nasional, baik DPTPH maupun Disperindagkop telah berkolaborasi dalam pengadaan dan pembiayaan," kata Yana.

Sementara itu, harga pasar murah menjadi solusi untuk memotong rantai distribusi, seperti dalam penjualan beras yang dilakukan langsung dari distributor Bulog.

"Ini juga berlaku untuk daging ayam, ikan, dan komoditas lainnya. Bagi pelaku usaha, bergabung dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) dapat dilakukan asalkan harga yang ditawarkan tetap wajar dan tidak melebihi harga pasar," tutur Yana.

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024