Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, menyusun perubahan rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan rencana detail tata ruang (RDTR) menyiapkan wilayah satelit serta ketahanan pangan untuk menyelaraskan dengan pembangunan dan perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun di Penajam, Minggu (21/1), telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyelaraskan kebijakan untuk kepentingan Kota Nusantara.
Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai daerah asal dan daerah terdekat dengan Kota Nusantara, menyusun perubahan RTRW dan RDTR agar tidak berbenturan dengan pembangunan dan perkembangan Kota Nusantara.
Perubahan RTRW dan RDTR untuk penyesuaian dengan perencanaan pembangunan dan perkembangan IKN, jelas dia, di Kecamatan Sepaku sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Perubahan RTRW dan RDTR ditargetkan cepat disahkan menjadi peraturan daerah (perda) definitif, sebagai dasar investor berinvestasi di Kabupaten Penajam Paser Utara," tambah Makmur Marbun.
Pada perubahan RTRW dan RDTR itu, lanjut Asisten II Bagian Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Nicko Herlambang, disiapkan wilayah satelit dan wilayah ketahanan pangan.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menetapkan Kecamatan Waru serta Babulu sebagai wilayah pertanian, perkebunan, perikanan dan permukiman pada perubahan RTRW dan RDTR.
"Kecamatan Waru dan Babulu ditetapkan jadi daerah utama pertanian, perkebunan dan periklanan untuk ketahanan pangan," katanya.
Kemudian menyiapkan Kelurahan Maridan, Riko, Sepan, dan Sotek di Kecamatan Penajam sebagai kota satelit serta pusat perdagangan dan jasa yang aman dan nyaman serta berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga menyiapkan Kelurahan Penajam dan Petung di Kecamatan Penajam sebagai pusat pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa, serta pariwisata yang aman dan berkelanjutan.
Sejumlah kelurahan di Kecamatan Penajam itu bakal menjadi wilayah satelit untuk pertumbuhan investasi yang menarik investor, ujar Nicko Herlambang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024