Samarinda (ANTARA Kaltim) - Polres Kutai Timur, memeriksa lima komisoner Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat terkait adanya perubahan data perolehan suara pemilu legislatif 2014.

Kapolres Kutai Timur AKBP Edgar Diponegoro dihubungi dari Samarinda, Rabu petang mengatakan, pemeriksaan terhadap lima komisioner KPU tersebut dilakukan berdasarkan laporan panitia pengawas pemilu (Panwaslu) bersama penagakan hukum terpadu (Gakumdu) pada Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WITA.

"Tadi pagi (Rabu) Panwaslu melaporkan adanya dugaan perubahan data perolehan suara dengan menyertakan bukti model DB1 dan sebuah laptop. Berdasarkan laporan itulah kemudian kami melakukan pemeriksaan terhadap lima komisioner KPU tersebut," ungkap Edgar Diponegoro.

Panwaslu Kutai Timur, kata Edgar Diponegoro, juga melaporkan komisioner tertentu terkait perubahan data perolehan suara itu.

Modus perubahan data perolehan suara itu, kata dia, dilakukan dengan mengambil suara partai untuk kepentingan calon anggota legislatif tertentu.

"Suara partai dialihkan kepada calon anggota legislatif yang diduga dilakukan oleh komisioner KPU. Sedikitnya, 10 calon anggota legislatif (caleg) yang diuntungkan dengan perubahan data perolehan suara itu. Jadi, ada penyimpangan data awal dengan data yang telah diubah tersebut," kata Edgar Diponegoro.

Kasus dugaan penyimpangan data perolehan suara itu, menurut dia terungkap pada Selasa malam (22/4) sekitar pukul 20.30 WITA oleh salah seorang komisioner KPU Kutai Timur.

Temuan itu kemudian dilaporkan ke Panwaslu, selanjutnya bersama Gakumdu melakukan pengumpulan data.

"Pengumpulan data terkait penyimpangan perolehan suara yang ditemukan komisioner KPU itu selesai dilakukan Rabu pagi sekitar pukul 07.00 WITA, kemudian dilaporkan ke Polres pukul 09.00 WITA," katanya.

Ia mengatakan, pemeriksaan kelima komisioner KPU itu dilakukan secara terpisah.

"Selain komisioner, kami juga memeriksa Sekretariat KPU karena mereka yang memegang data. Sampai saat ini mereka masih berstatus saksi karena kami masih pelajari dan melakukan pendalaman. Terkait siapa yang melakukannya, nanti akan diketahui," ungkap Edgar Diponegoro.    (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014