Pemerintah Kota  (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) setempat melanjutkan program deteksi dini kanker serviks, program menyasar kaum perempuan usia produktif.

Program deteksi dini kanker serviks dengan tes urine melalui metode Polymerase Chain Reaction (PCR)  dilaunching saat peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 59, di Gedung Kesenian Balikpapan, Minggu (12/11).

“Sasaran yang ingin dicapai sebanyak 14.100 perempuan usia produktif, karena rentan terkena kanker serviks,” kata Kepala Dinkes Balikpapan dr Andi Sri Juliarty  di Balikpapan, Rabu (14/11).

Dia menjelaskan, peluncuran skrining  kanker serviks atau kanker yang muncul di bagian leher rahim itu dilaksanakan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur  didampingi Wali Kota Balikpapan  Rahmad Mas’ud.

Disebutkan semua wanita dari berbagai usia berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung mempengaruhi wanita yang aktif secara seksual.

Kanker serviks diakibatkan infeksi mulut rahim yang berasal dari Human papillomavirus (HPV), khususnya tipe 16 dan 18.

Virus ini masuk ke sel leher rahim, berkembang biak tak terkendali, hingga akhirnya merusak kinerja sel.

Andi Sri Juliarty menuturkan Dinkes Kota Balikpapan akan memulai proses skrining kanker serviks untuk kalangan kader Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Balikpapan.

“Tentu saja setelah itu  akan kami terapkan kepada masyarakat lainnya,” katanya.

Menurutnya  metode pemeriksaan urine akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wanita.Ini adalah metode baru untuk mendeteksi kanker serviks. 

“Karena cara konvensional atau cara yang lama itu kan pemeriksaanya ada tindakan medis yang membuat tidak nyaman dan takut sakit. namun dengan metode terbaru ini  lebih mudah dan dilanjutkan dengan pemeriksaan melalui PCR di laboratorium,” pungkasnya. (Adv)

 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023