Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, menyiapkan instalasi pengolahan air (IPA) Lawe-Lawe kapasitas 50 liter per detik mengantisipasi krisis air bersih apabila musim kemarau berlanjut.
"Kami persiapkan IPA Lawe--Lawe lama kapasitas 50 liter per detik, apabila kemarau berlanjut hingga Januari 2024," jelas Direktur Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara Abdul Rasyid di Penajam, Selasa.
Persiapan dengan melakukan pendalaman atau perluasan kolam penampungan instalasi pengolahan air Lawe-Lawe kapasitas 50 liter per detik agar maksimal ketika digunakan sebagai cadangan air baku.
"Kami akan optimalisasi IPA 50 liter per detik dengan memperdalam dan memperluas tampungan air baku yang ada dan kembali dibendung," ujarnya.
Penyaluran bersih kepada pelanggan atau masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara, terutama di wilayah Kecamatan Penajam mengalami gangguan karena dampak kemarau.
Kemarau berkepanjangan membuat kolam penampungan air baku di sejumlah unit instalasi pengolahan air mengalami kekeringan, salah satunya IPA Lawe-Lawe kapasitas 200 liter per detik yang digunakan saat ini.
Namun, menurut dia, setelah hujan mengguyur selama beberapa hari terakhir ini, kondisi instalasi pengolahan air Lawe-Lawe kapasitas 200 liter per detik kembali normal.
Sehingga penyaluran air bersih kepada pelanggan dapat kembali normal, dan diperkirakan cadangan air baku di kolam penampung IPA Lawe-Lawe kapasitas 200 liter per detik cukup hingga Desember 2023.
"Kondisi air baku di instalasi pengolahan air Lawe-lawe 200 liter per detik sudah normal, tapi kemungkinan cadangan air baku itu hanya cukup untuk satu bulan," katanya.
Kendati IPA Lawe-Lawe yang digunakan saat ini memiliki kapasitas 200 liter per detik, yang baru efektif lebih kurang 110 liter per detik.
Jika musim kemarau berlanjut hingga Januari 2024, maka akan memanfaatkan cadangan air baku yang ada di kolam penampungan Instalasi pengolahan air Lawe-Lawe kapasitas 50 liter per detik sebagai alternatif, kata Abdul Rasyid.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023